Setiap keluarga tentu mengharapkan hadirnya sang buah hati ditengah-tengah keluarga kecilnya namun terkadang ada sebagian pasangan suami istri yang sudah menikah bahkan bertahun-tahun tenamun belum juga terdapat momongan. Nah siapa yang tengah menanti keturunan dapat melakukan ikhtiar dan memperkuat doa-doanya dimalam-malam awal ramadhan sebelum memasuki waktu yang ditentukan seperti ini, hal ini juga baik untuk hubungan suami istri yang lagi diambang perceraian.
Bulan Ramadhan sungguh bulan yang penuh keberkahan, dan orang-orang beriman tentu tengah berlomba tuk mengumpulkan segala keberkahan ini. Siang malam menjadi tak luput dari ibadah dan amal kebaikan.
Ketika di siang hari kita berpuasa, Allah memerintahkan orang-orang beriman untuk menahan lapar, haus dan juga jima antara suami istri.
Ketiga hal tersebut merupakan sesuatu yang halal, namun menjadi haram dilakukan saat tengah berpuasa di Bulan Ramadhan.
Namun, ketiga hal tersebut boleh kembali dilakukan setelah berbuka puasa di waktu maghrib.
“Dihalalkan bagimu pada malam hari puasa bercampur dengan isteri-isterimu, mereka itu merupakan pakaian bagi kamu, dan kamu pun merupakan pakaian bagi mereka. Allah mengetahui bahwasanya kamu tak dapat menahan nafsumu, sebab itu Allah mengampuni kamu dan memberi maaf kepadamu. Maka sekarang campurilah mereka dan carilah apa yang telah ditetapkan Allah untukmu, dan makan minumlab sampai kemudian terang bagimu benang putih dari benang hitam, yaitu fajar. Kemudian sempurnakanlah puasa itu sampai malam, (tenamun) janganlah kamu campuri mereka itu, lagi kamu beri’tikaf dalam mesjid. Itulah larangan Allah, maka janganlah kamu mendekatinya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepada manusia, supaya mereka bertakwa. (QS. Al-Baqarah: 187)
Dalam ayat diatas Allah menghalalkan bercampur suami istri yang maksudnya merupakan jima. Allah mengetahui bahwa manusia tak dapat menahan nafsunya.
Menurut tafsir Ibnu Katsir, kata tersebut merujuk pada peristiwa di awal perintah puasa diturunkan, umat muslim diperintahkan menyempurnakan kembali puasanya di malam hari dari mulai bada isya sampai kemudian keesokan harinya.
Hal ini dirasakan berat oleh sedikit sobat sampai kemudian akhirnya turun surat Al Baqarah: 187 tersebut. Kemudian Allah memperbolehkan makan, minum dan ji*ma di malam hari setelah berbuka sampai kemudian waktu fajar datang.
Dalam ayat tersebut juga kemudian Allah sebutkan, wabtaghuu maa kataballaaHu lakum, yang artinya “Dan carilah apa yang telah ditetapkan oleh Allah untukmu.” Menurut tafsir Ibnu Katsir, “apa yang telah Allah tetapkan” itu merupakan anak.
Inilah salah satu rahasia lain keberkahan Bulan Ramadhan. Siapa yang tengah menanti keturunan dapat melakukan ikhtiar dan memperkuat doa-doanya di malam-malam awal Ramadhan sebelum memasuki sepuluh malam terakhir.
Hal ini juga berlaku bagi suami istri untuk memperbaiki hubungannya, cukup ada pasangan yang tengah saling memendam emosi, maka perbaikilah hubungan di malam-malam Ramadhan yang penuh berkah ini.
Ketika telah memasuki 10 malam terakhir Ramadhan maka Rasulullah menganjurkan agar para suami mengencangkan ikat pinggangnya dan melakukan itikaf di mesjid.
Pada 10 malam terakhir dan ketika para lelaki melakukan itikaf, maka sebaiknya seorang suami tak mendatangi istrinya untuk berji*ma. Semoga bermanfaat.
Sumber:Wajibbaca.com
Sumber artikel ini dari kisah viral
Belum Memiliki Keturunan? Coba Carilah yang Allah Tetapkan di Malam Ramadhan ini
4/
5
Oleh
Si Author