SYAIKH Muhammad bin shalih Al-Ustaimin rahimahullah berkata, “Menunaikan kebutuhan kaum muslimin lebih penting daripada i’tikaf, sebab manfaatnya lebih menyebar, manfaat ini lebih baik daripada manfaat yang terbatas (untuk diri sendiri). Kecuali manfaat terbatas tersebut merupakan perkara yang penting dan wajib dalam Islam (misalnya shalat wajib).”
Namun kekayaan dari suami saat pergi menemani temannya, dia sangat semangat, akan tenamun istri sendiri dan anak-anak jarang diperhatikan dan ditemani, padahal istri merupakan yang paling berhak memperoleh kebaikan dari suami.
Rasulullah SAW bersabda:
أَكْمَلُ الْمُؤْمِنِيْنَ إِيْمَانًا أَحْسَنُهُمْ خُلُقًا وَخِيَارُكُمْ خِيَارُكُمْ لِنِسَائِهِمْ خُلُقًا
“Orang yang imannya paling sempurna di antara kaum mukminin merupakan orang yang paling bagus akhlaknya di antara mereka, dan sebaik-baik sobat semua merupakan yang terbaik akhlaknya terhadap istri-istrinya.” (HR. At-Thirmidzi dan dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani dalam Ash-Shahihah no 284)
Nah, dari sabda Rasulullah SAW di atas, dapat kita simpulkan bahwa salah satu kriteria suami yang baik itu merupakan suami yang ingin menyenangkan hati istri. Apa salahnya sih, seorang suami mengantarkan istri belanja atau sekadar jalan-jalan keliling kota? Atau kalau punya waktu lebih sobat semua dapat mengajak istri berlibur ke pantai atau ke pegunungan. Dengan Catatan Jangan berlebihan Jalan-jalannya dan tak melanggar syariat Agama.
Ingat! Kebahagiaan istri terletak dari perhatian dan pengertian suami. Jika istrimu bahagia tentunya rezekimu akan semakin lancar, Jadi jangan malas untuk membahagiakan istri ya..
sumber : islampos.com
Sumber artikel ini dari kisah viral
Suami Suka Tak Semangat Temani Istri Pergi atau Jalan-jalan? Padahal Itu Memperlancar Rezeki
4/
5
Oleh
Si Author