Update artikel gres kali ini admin akan membahas ihwal faktor-faktor yang menghipnotis pertumbuhan dan perkembangan flora kompleks dengan penterangannya. Pertumbuhan dan perkembangan pada flora dipengaruhi oleh bermacam faktor, baik itu faktor internal (dalam) inginpun faktor-faktor Eksternal (luar) sesampai kemudian kita sanggup mengetahui mengapa flora sanggup tumbuh dan berkembang. Faktor apa saja yang membuat flora sanggup berkembang dan tumbuh ?. Apakah penyebab flora sanggup tumbuh dengan cepat dan adakah flora tak sanggup tumbuh ibarat biasa atau pertumbuhan dan berkembangannya sangat usang dan cukup terhenti ?.Simak pembahasan sekompleksnya berikut ini:
Pertumbuhan dan perkembangan merupakan hasil interaksi antara faktor dalam dan faktor luar. Faktor dalam antara lain sifat genetik yang ada di dalam gen dan hormon yang merangsang pertumbuhan. Hormon besar lengan berkuasa dalam pembelahan sel dan pemanjangan sel. Hormon pada flora misalnva auksin, giberelin, dan sitokinin. Sedangkan faktor luar antara lain makanan, air, cahava, dan faktor lmgkungan lainnya.
A. Faktor Luar (Eksternal)
Faktor luar atau faktor lingkungan merupakan faktor yang ada di sekeliling organisme. Faktor lingkungan mi contohnya masakan dan air, cahaya, suhu, oksigen, dan kelembapan. Aktivitas makhluk hidup juga ikut menghipnotis pertumbuhan dan perkembangan. Misalnya, berolah raga mengakibatkan otot-otot berkembang baik.
1. Makanan dan Air
Organisme membutuhkan masakan (nutrien) untuk pertumbuhan dan perkembangannya. Makanan tersebut berupa unsur atau senyawa kimia. Zat masakan diharapkan sebagai sumber energi dan sumber materi untuk sintesis bermacam komponen sel yang diharapkan selama pertumbuhan.
Hewan dan flora memperoleh masakan dengan cara yang berbeda. Hewan mendapat masakan dan binatang lain dan tumbuhan. Tumbuhan sanggup membuat makanannya sendiri melalui kejadian fotosintesis. Tumbuhan membutuhkan zat anorganik yang umumnya diambil dan dalam tanah dalam bentuk ion, dan sedikit diambil dan udara. Beberapa unsur dibutuhkan dalam jumlah kaya, unsur-unur tersebut dinamakan unsur makro atau makronutrien, contohnya C, P. Mg.
Sedangkan unsur-unsur yang dibutuhkan dalam jumlah sedikit disebut unsur mikro atau mikronutrien, contohnya Zu, Mn, Ca. Tumbuhan yang kekurangan masakan akan terhambat pertumbuhannya. Contohnya kekurangan zat besi dan magnesium menjadikan klorosis, flora berwarna pucat dan akhirnya mati. Kekurangan fosfor menjadikan daun terdapat bercak kemerahan yang selanjutnya daun cepat rusak. Pengambilan garam mineral dan dalam tanah pada umumnya bersamaan dengan pengambilan air. Air mempunyai tugas sangat penting alasannya ialah air merupakan materi pelarut bagi kekayaan reaksi dalam badan makhluk hidup. Pada tumbuhan, kekurangan air akan meningkatkan sintesis absisin, yaitu suatu hormon yang sanggup menghambat pertumbuhan. Sedangkan sintesis hormon lain ibarat auksin, giberelin, dan sitokinin terhambat. Air juga menghipnotis kadar enzim dan substrat sesampai kemudian secara tak eksklusif menghipnotis laju reaksi metabolisme.
2. Cahaya
Cahaya diharapkan oleh semua makhluk hidup. Pengaruh cahaya yang paling konkret sanggup diamati dengan membandingkan satu macam flora yang tumbuh pada keadaan cahaya normal dan yang tumbuh pada keadaan gelap. Tumbuhan yangberada di tempat gelap akan tumbuh lebih cepat tinggi daripada yang ditanam ditempat yang terang. Namun flora di tempat gelap tampak kuning pucat, kurus, daun tak berkembang. Tumbuhan ibarat itu disebut mengalami etiolasi. Cahaya dibutuhkan dalam fotosintesis. Dengan demikian cahaya besar lengan berkuasa eksklusif pada ketersediaan makanan. Klorofil dibentuk dan hasil fotosintesis. Tumbuhan yang tak terkena cahaya tak sanggup membentuk klorofil, hasilnya daun menjadi pucat. Tenamun apabila intĂȘnsitas cahaya terlalu tinggi, kiorofil akan rusak.
Manusia juga memerlukan cahaya untuk pertumbuhannya, terutama untuk pembentukan tulang. Cahaya matahari berfungsi untuk mengaktifkan provitamin D yang ada di kulit menjadi vitamin D untuk kekuatan tulang.
3. Suhu
Semua makhluk hidup memerlukan suhu tertentu untuk kelangsungan hidupnya. Suhu menghipnotis kerja enzim. Pada tumbuhan. penibahan suhu sanggup menghipnotis pertumbuhan, reproduksi, fotosintesis, respirasi dan transpirasi. Suhu sang terlalu tinggi atau terlalu rendah akan menghambat proses tersebut Suhu optimum yang paling baik untuk pertumbuhan flora merupakan 10-38°C. Umunmva turSihan tak tumbuh di bawah suhu 0°C dan atau 40 c
Hewan berdarah cuek (poikilotermik) harus berjemur untuk menanam suhu tubuhnya semoga proses metabolisme di dalam tubuhnva sanggup berlangsung. Suhu badan normal bagi insan merupakan 37,5°C. Bila suhu badan lebih rendah atau Iebih tinggi dari itu, badan menaikkan suhu tubuhnya terasa tak nyaman, yang disebut sakit.
4. Oksigen
Oksigen diharapkan untuk pernapasan makhluk Oksigen akan dipakai untuk membongkar zat masakan yang menghasilkan enegi tersebut dipakai untuk tumbuh, bergerak, berpikir, dan melaksanakan acara lainnya. Pada tumbuhan, oksigen menghipnotis pertumbuhan kepingan tumbuh diatas tanah dan pertumbuhan akar yang ada di dalam tanah. Tanah yang gembur kaya mempunyai kandungan oksigen yang diharapkan untuk pertumbuhan
5. Kelembapan
Pada tumbuhan, kelembapan udara menghipnotis proses penguapan air yang bekerjasama dengan peresapan air dan garam mineral. Jika kelembapan udara rendah, penguapan akan meningkat sesampai kemudian peresapan air dan garam mineral terlarut pun semakin kaya. Keadaan ini akan memacu pertumbuhan.
Kandungan zat organik di dalam tanah juga dipcçaruhi oleh kelembapan tanah. Semakin tinggi kandungan materi organik dalam tanah semakin kaya pula jumlah air yang sanggup diikat. Keadaan mi membuat struktur tanah menjadi lebih gembur.
B. Faktor Dalam ( Internal)
Faktor dalam merupakan faktor yang terdapat di dalam badan organisme, antara lain gen dan hormon.
1. Gen
Gen terdapat di dalam kromosom dan bertanggung jawab dalam pewarisan sifat melalui pembiakan. Ii juga berperan sebagai pembawa instruksi untuk mengatur pertumbuhan protein, enzim, dan hormon. Ketiganya penting dalam reaksi metabolisme untuk mengatur pertumbuhan.
Setiap sel hidup pada organisme akan mewarisi perangkat genetik dan induknya. Informasi genetik yang diterima oleh setiap sel pada ketika pembelahan sel harus sempurna semoga setiap organ sanggup berkembang dengan tepat. Jadi, tumpuan pertumbuhan dan perkembangan ditentukan oleh gen.
2. Hormon
Hormon menghipnotis pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup. Hormon flora disebut fitohorman.Peran hormon flora merupakan merangsang pertumbuhan, pembelahan sel, dan pemanjangan sel; namun ada pula hormon yang menghambat pertumbuhan. Contoh fitohormon merupakan auksin, giberelin, sitokinin, asam absisat, etilen, asam traumatin, dan kalin.
Hormon pertumbuhan atau somatotrof berperan penting dalam pertumbuhan primer manusia. Hormon mi menghipnotis penambahan tinggi seseorang. Orang yang kekurangan hormon ini menjadi kerdil. Sebaliknya, orang yang kelebihan hormon ini akan mengalami pertumbuhan raksasa atau gigantisme. Hormon somatotrof juga sanggup meningkatkan pembelahan sel, sintesis protein, dan pertumbuhan tulang. Hormon ini diproduksi oleh kelenjar pituitari kepingan depan. Perkembangan sifat seks juga dikendalikan oleh hormon. Hormon testosteron yang dihasilkan oleh testis, besar lengan berkuasa pada pertumbuhan ciri kelamin sekunder pria, contohnya tumbuhnya kumis, otot yang tebal, turnbuhnya jakun serta bunyi menjadi besar. Hormon estrogen yang dihasilkan perempuan merangsang berkembangnya ciri-ciri kelamin sekunder wanita, contohnya tumbuhnya kelenjar susu, penebalan dmnding uterus, dan kulit yang halus.
Berikut Penterangan dari Contoh Fitohormon antara lain:
1. Auksin
Auksin terdapat di embrio biji, meristem apikal, dan daun-daun muda. Auksin berfungsi untuk merangsang pemanjangan batang; pertumbuhan, diferensiasi, dan percabangan akar; dominansi apikal; dan merangsang pembentukan bunga dan buah. Auksin yang terdapat pada ujung batang (meristem apikal) sanggup menghambat pertumbuhan tunas cabang. Keadaan ini disebut dominansi apikal. Karena itu, flora sanggup tumbuh lurus dan tinggi.
Ada sedikit jenis auksin, antara lain auksin a dan auksin b. Auksin a serupa dengan auksin b, hanya berbeda dalam kandungan airnya. Auksin a terdapat satu mol air lebih kaya. Selain itu, ada zat yang disebut heteroauksin yang kemudian diketahui sebagai asam indol asetat (IAA). Semakin jauh dan ujung tumbuhan, konsentrasi auksin semakin menyusut.
Selanjutnya, marilah kita membahas satu persatu fungsi auksin di bermacam organ tumbuhan.
a) Pengaruh auksin terhadap pembentukan akar pada setek
Ada flora yang gampang dibiakkan dengan setek, namun ada pula yang sama sekali tak sanggup dibiakkan dengan setek. Untuk menghasilkan akar, setek harus mempunyai tunas alasannya ialah tunas sanggup menghasilkan auksin yang diedarkan ke kawasan di bawahnya, yaitu ke dasar pemotongan setek tersebut. Setek tanpa tunas sanggup membentuk akar, asalkan pada setek tersebut diberi auksin/IAA. Pada tahun tiga puluhan Thiman dan Went sanggup menandakan bahwa sumbangan auksin dengan takaran tertentu pada setek akan mendorong pembentukan akar.
b) Pengaruh auksin terhadap batang
Kita telah mengetahui bahwa flora yang terkena cahaya dan satu arah akan melengkung ke arah cahaya. Kejadian ini disebut fototropisme. Membengkoknya batang flora kearah sumber cahaya disebabkan adanya perbedaan konsentrasi auksin. Pada kawasan gelap, konsentrasi auksin lebih tinggi sesampai kemudian sel akan rnemanjang lebih cepat dibandingkan kecepatan pemanjangan sel di kawasan yang lebih terang. Oleh alasannya ialah pemanjangan yang tak seimbang dan kedua sisi batang ini, batang menjadi bengkok.
Daun yang bau tanah menghasilkan lebih sedikit auksin. Penurunan konsentrasiauksin mengakibatkan sel di lapisan absisi lebih sensitif terhdap etilen. Pengaruh etilen di lapisan absisi merupakan mengakibatkan sel-sel daun memproduksi enzim yang sanggup mencema selulosa dan komponen dinding sel lain. Akibatnya, terjadi pemisahan pada kawasan absisi, dan akhirnya daun terlepas dan batang. Daerah absisi ini terletak di antara batang dan pangkal tangkai daun.
c).Pengaruh auksin terhadap daun
Apabila auksin bekerja sarna dengan gas etilen, maka akan terbentuk kawasan absisi yang mengakibatkan daun gugur.
d).Pengaruh auksin terhadap pembentukan buah
Beberapa spesies flora sanggup membentuk buah tanpa mengalami penyerbukan, tenamun dengan diberi larutan IAA atau pasta yang berisi IAA pada kepala putik. IAA ini mengakibatkan bakal buah tumbuh menjadi buah yang tak mempunyai kandungan biji (partenokarpi). Penelitian ini dilakukan oleh Gustafson pada tahun 1936 terhadap buah tomat dan apel.
2. Giberelin
Giberalin terdapat pada meristem apikal akar, meristem apikal batang, dan daun. Giberelin berperan dalam mempercepat perkecambahan biji dan tunas; pemanjangan batang; pertumbuhan raksasa; terbentuknya buah yang besar dan tak berbiji; dan merangsang perbungaan.
3. Sitokinin
Sitokinin dihasilkan pada kepingan akar dan diangkut ke organ lainnya. Sitokinin berperan dalam pertumbuhan akar; merangsang pembelahan dan pertumbuhan sel; menghambat penuaan; menghambat dominansi apikal; dan mengatur pembentukan bunga dan buah.
4. Asam absisat
Asam absisat terdapat pada daun, batang, akar, dan buah. Asam absisat berperan dalam menghambat pertumbuhan ketika keadaan lingkungan tak mecukupkan (cekaman lingkungan) dan penutupan stomata selama kekurangan air.
5. Etilen
Etilen terdapat pada buah yang matang, batang, daun, dan bunga yang sudah tua. Etilen berperan dalam pematangan buah dan aborsi daun dan bunga.
6. Asam Traumatin
Asam traumatin dianggap sebagai hormon luka, alasannya ialah merangsang pembelahan sel-sel di kepingan flora yang luka. Dengan demikian kepingan luka akan tertutup
7. Kalin
Kalin merupakan hormon yang berfungsi merangsang pebentukan oran flora kalin dibedakan atas rizokalin untuk merangsang pembentukan akar, kaulokalin merangsang pembentukan batang ; filokalin merangsangp pembentukan daun ; dan antokalin atau florign merangsang pembentukan bunga.
Demikianlah pembahasan materi ihwal faktor-faktor yang menghipnotis pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan kompleks dengan penterangannya. Semoga bermanfaat. Dirangkum dari buku pelajaran sma, smp
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan
Pertumbuhan dan perkembangan merupakan hasil interaksi antara faktor dalam dan faktor luar. Faktor dalam antara lain sifat genetik yang ada di dalam gen dan hormon yang merangsang pertumbuhan. Hormon besar lengan berkuasa dalam pembelahan sel dan pemanjangan sel. Hormon pada flora misalnva auksin, giberelin, dan sitokinin. Sedangkan faktor luar antara lain makanan, air, cahava, dan faktor lmgkungan lainnya.
A. Faktor Luar (Eksternal)
Faktor luar atau faktor lingkungan merupakan faktor yang ada di sekeliling organisme. Faktor lingkungan mi contohnya masakan dan air, cahaya, suhu, oksigen, dan kelembapan. Aktivitas makhluk hidup juga ikut menghipnotis pertumbuhan dan perkembangan. Misalnya, berolah raga mengakibatkan otot-otot berkembang baik.
1. Makanan dan Air
Organisme membutuhkan masakan (nutrien) untuk pertumbuhan dan perkembangannya. Makanan tersebut berupa unsur atau senyawa kimia. Zat masakan diharapkan sebagai sumber energi dan sumber materi untuk sintesis bermacam komponen sel yang diharapkan selama pertumbuhan.
Hewan dan flora memperoleh masakan dengan cara yang berbeda. Hewan mendapat masakan dan binatang lain dan tumbuhan. Tumbuhan sanggup membuat makanannya sendiri melalui kejadian fotosintesis. Tumbuhan membutuhkan zat anorganik yang umumnya diambil dan dalam tanah dalam bentuk ion, dan sedikit diambil dan udara. Beberapa unsur dibutuhkan dalam jumlah kaya, unsur-unur tersebut dinamakan unsur makro atau makronutrien, contohnya C, P. Mg.
Sedangkan unsur-unsur yang dibutuhkan dalam jumlah sedikit disebut unsur mikro atau mikronutrien, contohnya Zu, Mn, Ca. Tumbuhan yang kekurangan masakan akan terhambat pertumbuhannya. Contohnya kekurangan zat besi dan magnesium menjadikan klorosis, flora berwarna pucat dan akhirnya mati. Kekurangan fosfor menjadikan daun terdapat bercak kemerahan yang selanjutnya daun cepat rusak. Pengambilan garam mineral dan dalam tanah pada umumnya bersamaan dengan pengambilan air. Air mempunyai tugas sangat penting alasannya ialah air merupakan materi pelarut bagi kekayaan reaksi dalam badan makhluk hidup. Pada tumbuhan, kekurangan air akan meningkatkan sintesis absisin, yaitu suatu hormon yang sanggup menghambat pertumbuhan. Sedangkan sintesis hormon lain ibarat auksin, giberelin, dan sitokinin terhambat. Air juga menghipnotis kadar enzim dan substrat sesampai kemudian secara tak eksklusif menghipnotis laju reaksi metabolisme.
2. Cahaya
Cahaya diharapkan oleh semua makhluk hidup. Pengaruh cahaya yang paling konkret sanggup diamati dengan membandingkan satu macam flora yang tumbuh pada keadaan cahaya normal dan yang tumbuh pada keadaan gelap. Tumbuhan yangberada di tempat gelap akan tumbuh lebih cepat tinggi daripada yang ditanam ditempat yang terang. Namun flora di tempat gelap tampak kuning pucat, kurus, daun tak berkembang. Tumbuhan ibarat itu disebut mengalami etiolasi. Cahaya dibutuhkan dalam fotosintesis. Dengan demikian cahaya besar lengan berkuasa eksklusif pada ketersediaan makanan. Klorofil dibentuk dan hasil fotosintesis. Tumbuhan yang tak terkena cahaya tak sanggup membentuk klorofil, hasilnya daun menjadi pucat. Tenamun apabila intĂȘnsitas cahaya terlalu tinggi, kiorofil akan rusak.
Manusia juga memerlukan cahaya untuk pertumbuhannya, terutama untuk pembentukan tulang. Cahaya matahari berfungsi untuk mengaktifkan provitamin D yang ada di kulit menjadi vitamin D untuk kekuatan tulang.
3. Suhu
Semua makhluk hidup memerlukan suhu tertentu untuk kelangsungan hidupnya. Suhu menghipnotis kerja enzim. Pada tumbuhan. penibahan suhu sanggup menghipnotis pertumbuhan, reproduksi, fotosintesis, respirasi dan transpirasi. Suhu sang terlalu tinggi atau terlalu rendah akan menghambat proses tersebut Suhu optimum yang paling baik untuk pertumbuhan flora merupakan 10-38°C. Umunmva turSihan tak tumbuh di bawah suhu 0°C dan atau 40 c
Hewan berdarah cuek (poikilotermik) harus berjemur untuk menanam suhu tubuhnya semoga proses metabolisme di dalam tubuhnva sanggup berlangsung. Suhu badan normal bagi insan merupakan 37,5°C. Bila suhu badan lebih rendah atau Iebih tinggi dari itu, badan menaikkan suhu tubuhnya terasa tak nyaman, yang disebut sakit.
4. Oksigen
Oksigen diharapkan untuk pernapasan makhluk Oksigen akan dipakai untuk membongkar zat masakan yang menghasilkan enegi tersebut dipakai untuk tumbuh, bergerak, berpikir, dan melaksanakan acara lainnya. Pada tumbuhan, oksigen menghipnotis pertumbuhan kepingan tumbuh diatas tanah dan pertumbuhan akar yang ada di dalam tanah. Tanah yang gembur kaya mempunyai kandungan oksigen yang diharapkan untuk pertumbuhan
5. Kelembapan
Pada tumbuhan, kelembapan udara menghipnotis proses penguapan air yang bekerjasama dengan peresapan air dan garam mineral. Jika kelembapan udara rendah, penguapan akan meningkat sesampai kemudian peresapan air dan garam mineral terlarut pun semakin kaya. Keadaan ini akan memacu pertumbuhan.
Kandungan zat organik di dalam tanah juga dipcçaruhi oleh kelembapan tanah. Semakin tinggi kandungan materi organik dalam tanah semakin kaya pula jumlah air yang sanggup diikat. Keadaan mi membuat struktur tanah menjadi lebih gembur.
B. Faktor Dalam ( Internal)
Faktor dalam merupakan faktor yang terdapat di dalam badan organisme, antara lain gen dan hormon.
1. Gen
Gen terdapat di dalam kromosom dan bertanggung jawab dalam pewarisan sifat melalui pembiakan. Ii juga berperan sebagai pembawa instruksi untuk mengatur pertumbuhan protein, enzim, dan hormon. Ketiganya penting dalam reaksi metabolisme untuk mengatur pertumbuhan.
Setiap sel hidup pada organisme akan mewarisi perangkat genetik dan induknya. Informasi genetik yang diterima oleh setiap sel pada ketika pembelahan sel harus sempurna semoga setiap organ sanggup berkembang dengan tepat. Jadi, tumpuan pertumbuhan dan perkembangan ditentukan oleh gen.
2. Hormon
Hormon menghipnotis pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup. Hormon flora disebut fitohorman.Peran hormon flora merupakan merangsang pertumbuhan, pembelahan sel, dan pemanjangan sel; namun ada pula hormon yang menghambat pertumbuhan. Contoh fitohormon merupakan auksin, giberelin, sitokinin, asam absisat, etilen, asam traumatin, dan kalin.
Hormon pertumbuhan atau somatotrof berperan penting dalam pertumbuhan primer manusia. Hormon mi menghipnotis penambahan tinggi seseorang. Orang yang kekurangan hormon ini menjadi kerdil. Sebaliknya, orang yang kelebihan hormon ini akan mengalami pertumbuhan raksasa atau gigantisme. Hormon somatotrof juga sanggup meningkatkan pembelahan sel, sintesis protein, dan pertumbuhan tulang. Hormon ini diproduksi oleh kelenjar pituitari kepingan depan. Perkembangan sifat seks juga dikendalikan oleh hormon. Hormon testosteron yang dihasilkan oleh testis, besar lengan berkuasa pada pertumbuhan ciri kelamin sekunder pria, contohnya tumbuhnya kumis, otot yang tebal, turnbuhnya jakun serta bunyi menjadi besar. Hormon estrogen yang dihasilkan perempuan merangsang berkembangnya ciri-ciri kelamin sekunder wanita, contohnya tumbuhnya kelenjar susu, penebalan dmnding uterus, dan kulit yang halus.
Berikut Penterangan dari Contoh Fitohormon antara lain:
1. Auksin
Auksin terdapat di embrio biji, meristem apikal, dan daun-daun muda. Auksin berfungsi untuk merangsang pemanjangan batang; pertumbuhan, diferensiasi, dan percabangan akar; dominansi apikal; dan merangsang pembentukan bunga dan buah. Auksin yang terdapat pada ujung batang (meristem apikal) sanggup menghambat pertumbuhan tunas cabang. Keadaan ini disebut dominansi apikal. Karena itu, flora sanggup tumbuh lurus dan tinggi.
Ada sedikit jenis auksin, antara lain auksin a dan auksin b. Auksin a serupa dengan auksin b, hanya berbeda dalam kandungan airnya. Auksin a terdapat satu mol air lebih kaya. Selain itu, ada zat yang disebut heteroauksin yang kemudian diketahui sebagai asam indol asetat (IAA). Semakin jauh dan ujung tumbuhan, konsentrasi auksin semakin menyusut.
Selanjutnya, marilah kita membahas satu persatu fungsi auksin di bermacam organ tumbuhan.
a) Pengaruh auksin terhadap pembentukan akar pada setek
Ada flora yang gampang dibiakkan dengan setek, namun ada pula yang sama sekali tak sanggup dibiakkan dengan setek. Untuk menghasilkan akar, setek harus mempunyai tunas alasannya ialah tunas sanggup menghasilkan auksin yang diedarkan ke kawasan di bawahnya, yaitu ke dasar pemotongan setek tersebut. Setek tanpa tunas sanggup membentuk akar, asalkan pada setek tersebut diberi auksin/IAA. Pada tahun tiga puluhan Thiman dan Went sanggup menandakan bahwa sumbangan auksin dengan takaran tertentu pada setek akan mendorong pembentukan akar.
b) Pengaruh auksin terhadap batang
Kita telah mengetahui bahwa flora yang terkena cahaya dan satu arah akan melengkung ke arah cahaya. Kejadian ini disebut fototropisme. Membengkoknya batang flora kearah sumber cahaya disebabkan adanya perbedaan konsentrasi auksin. Pada kawasan gelap, konsentrasi auksin lebih tinggi sesampai kemudian sel akan rnemanjang lebih cepat dibandingkan kecepatan pemanjangan sel di kawasan yang lebih terang. Oleh alasannya ialah pemanjangan yang tak seimbang dan kedua sisi batang ini, batang menjadi bengkok.
Daun yang bau tanah menghasilkan lebih sedikit auksin. Penurunan konsentrasiauksin mengakibatkan sel di lapisan absisi lebih sensitif terhdap etilen. Pengaruh etilen di lapisan absisi merupakan mengakibatkan sel-sel daun memproduksi enzim yang sanggup mencema selulosa dan komponen dinding sel lain. Akibatnya, terjadi pemisahan pada kawasan absisi, dan akhirnya daun terlepas dan batang. Daerah absisi ini terletak di antara batang dan pangkal tangkai daun.
c).Pengaruh auksin terhadap daun
Apabila auksin bekerja sarna dengan gas etilen, maka akan terbentuk kawasan absisi yang mengakibatkan daun gugur.
d).Pengaruh auksin terhadap pembentukan buah
Beberapa spesies flora sanggup membentuk buah tanpa mengalami penyerbukan, tenamun dengan diberi larutan IAA atau pasta yang berisi IAA pada kepala putik. IAA ini mengakibatkan bakal buah tumbuh menjadi buah yang tak mempunyai kandungan biji (partenokarpi). Penelitian ini dilakukan oleh Gustafson pada tahun 1936 terhadap buah tomat dan apel.
2. Giberelin
Giberalin terdapat pada meristem apikal akar, meristem apikal batang, dan daun. Giberelin berperan dalam mempercepat perkecambahan biji dan tunas; pemanjangan batang; pertumbuhan raksasa; terbentuknya buah yang besar dan tak berbiji; dan merangsang perbungaan.
3. Sitokinin
Sitokinin dihasilkan pada kepingan akar dan diangkut ke organ lainnya. Sitokinin berperan dalam pertumbuhan akar; merangsang pembelahan dan pertumbuhan sel; menghambat penuaan; menghambat dominansi apikal; dan mengatur pembentukan bunga dan buah.
4. Asam absisat
Asam absisat terdapat pada daun, batang, akar, dan buah. Asam absisat berperan dalam menghambat pertumbuhan ketika keadaan lingkungan tak mecukupkan (cekaman lingkungan) dan penutupan stomata selama kekurangan air.
5. Etilen
Etilen terdapat pada buah yang matang, batang, daun, dan bunga yang sudah tua. Etilen berperan dalam pematangan buah dan aborsi daun dan bunga.
6. Asam Traumatin
Asam traumatin dianggap sebagai hormon luka, alasannya ialah merangsang pembelahan sel-sel di kepingan flora yang luka. Dengan demikian kepingan luka akan tertutup
7. Kalin
Kalin merupakan hormon yang berfungsi merangsang pebentukan oran flora kalin dibedakan atas rizokalin untuk merangsang pembentukan akar, kaulokalin merangsang pembentukan batang ; filokalin merangsangp pembentukan daun ; dan antokalin atau florign merangsang pembentukan bunga.
Demikianlah pembahasan materi ihwal faktor-faktor yang menghipnotis pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan kompleks dengan penterangannya. Semoga bermanfaat. Dirangkum dari buku pelajaran sma, smp
Faktor-Faktor Yang Mensugesti Pertumbuhan Dan Perkembangan Tumbuhan Lengkap
4/
5
Oleh
Si Author