Rangkuman Materi Pelajaran PKn Kelas 9/IX SMP/MTS Semester 1 dan 2 Lengkap - PKn merupakan kependekan dari Pendidikan Kewarganeraan. PKn merupakan pelajaran yang isinya berafiliasi dengan warga negara. Materi PKn kekayaan hafalan, lantaran itulah teman semua harus tahu apa saja rangkuman bahan PKn kelas 9 Sekolah Menengah Pertama semeseter 1 dan 2.
Bagi teman semua yang lagi mencari gosip wacana rangkuman bahan PKn kelas 9 SMP/MTS semester 1 dan 2, berikut ini rangkuman bahan pelajaran PKn kelas 9 SMP/MTS semester 1 dan 2 kompleks:
Bab 1: Partisipasi dalam Usaha Pembelaan Negara
Setiap warga negara dituntut terdapat keinginan, kemampuan, dan komitmen untuk berpartisipasi dalam bisnis pembelaan negara. Usaha pembelaan negara berkaitan dengan upaya mempertahankan negara dari bahaya dan ganguan. Oleh lantaran itu bisnis pembelaan negara sangat penting dilakukan oleh setiap warga negara.
Mempertahankan negara merupakan salah satu fungsi negara yang sangat penting dalam kaitannya dengan bisnis pembelaan negara. Setiap negara mesti menyelenggarakan sedikit fungsi minimum yang mutlak perlu yaitu:
- melaksanakan penertiban,
- mengbisniskan kesejahteraan dan kemakmuran rakyatnya.
- fungsi pertahanan, ialah untuk menjaga kecukupan serangan dsari luar, dan
- menegakkan keadilan, yang dilaksanakan melalui badan-badan pengadilan.
Rakyat sebagai salah satu unsur mutlak suatu negara, terdapat peranan yang sangat penting dalam melaksanakan pembangunan bermacam aspek kehidupan. Untuk itu setiap warga negara terdapat jaminan aturan untuk melaksanakan hak dan kewajibannya yang diberikan negara. Salah satu hak dan kewajiban warga negara merupakan ikut serta dalam bisnis pembelaan negara. Upaya bela negara sebagaimana diatur UU No. 3 tahun 2002 diselenggarakan melalui:
- pendidikan kewarganegaran;
- training dasar kemiliteran secara wajib;
- dedikasi sebagai prajurit Tentara Nasional Indonesia secara suka rela atau secara wajib; dan
- melalui dedikasi sesuai dengan profesi.
Bab 2: Pelaksanaan Otonomi Daerah
Seiring dengan tuntutan reformasi, semenjak lahirnya UU No. dan UU No. 32 dan 33 tahun 2004 daerah-daerah di Indonesia diberikan kewenangan yang lebih luas dan kasatmata dalam mengatur dan mengurus rumah tangganya. Hal ini berdampak tumbuhnya kreativitas di daerah-daerah untuk membuatkan potensi sumber daya alam dan sumber daya manusianya.
Dampak lain merupakan tumbuhnya kehidupan demokrasi yang lebih semarak, khususnya dalam pemilihan kepala dearah. Selain itu kebijakankebijakan yang sifatnya menyangkut publik dilakukan lebih transparan. Dengan demikian adanya otonomi sanggup meningkatkan partisipasi masyarakat dalam mengelola wilayahnya masing-masing, baik secara kualitas inginpun kuantitas.
Bab 3: Dampak Globalisasi dalam Kehidupan Bermasyarakat, Berbangsa, dan Bernegara
Globalisasi yang merupakan suatu proses tatanan masyarakat yang bersifat populer diseluruh dunia dan tak mengenal batas wilayah, akan menunjukkan pengaruh baik yang bersifat positif inginpun yang bersifat negatif. Semua aspek kehidupan baik ekonomi, politik, sosial budaya inginpun hankam akan terkena dampaknya. Menghindar atau bersifat tertutup dari pengaruh globalisasi merupakan menjadi tak cukup, lantaran kita merupakan bab dari masyarakat dunia. Untuk itu kita harus memiliki perilaku dalam menghadapi globalisasi, sesampai kemudian kita tak terhanyut dalam menghadapi pengaruh globalisasi yang bersifat negatif. Menanamkan jiwa nasionalisme dan patriotisme masih sangat diharapkan untuk seluruh bangsa Indonesia, sesampai kemudian kita lebih siap dalam menghadapi globalisasi.
Dalam melaksanakan kerjasama dengan bangsa-bangsa lain di dunia maka Indonesia melaksanakan politik luar negeri yang menurut kepada kepentingan nasionalnya. Sesampai kemudian setiap kegiatan dalam percaturan internasional tak akan merugikan kepentingan nasionalnya. Kerjasama dengan bangsa lain di dunia dilakukan dengan prinsip saling menghormati dan bersifat bebas dan aktif. Dengan demikian bangsa Indonesia akan bisa bersaing secara sehat dengan bangsa lainnya di muka bumi dan mewujudkan tujuan nasionalnya dengan baik.
Bab 4: Prestasi Diri
Di kala globalisasi kini ini menuntut tugas serta aktif dari warga negaranya demi eksistensi suatu negara. Begitu juga dengan negara tercinta Indonesia yang dikenal dengan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Untuk berperan serta secara aktif yang menjadi prestasi diri bukan suatu hal yang mudah. Untuk itu seseorang harus memiliki potensi diri dan didukung oleh semangat/motivasi yang luar biasa dari dirinya, didukung keluarga, sekolah dan lingkungan masyarakat.
Untuk berprestasi terlebih dahulu seseorang harus sanggup mengenali potensi yang ada pada dirinya. Potensi diri yang positif ibarat terdapat idealisme, dinamis dan kreatif, keberanian mengambil resiko,optimis dan kegairahan semangat, kemandirian dan disiplin murni, fisik yang besar lengan berkuasa dan sehat, perilaku ksatria, terampil dalam menerapkan IPTEK, kompetitif, daya pikir yang besar lengan berkuasa dan terdapat talenta harus terus ditumbuh kembangkan. Potensi diri yang negatif ibarat gampang diadu domba, kurang berhati-hati, emosional, kurang percaya diri, dan kurang memiliki motivasi hendaknya dikurangi atau apabila sanggup harus dihilangkan.
Upaya mencapai prestasi sanggup dilakukan dengan cara-cara kreatif dan inovatif, tanggung-jawab, bekerja keras, dan memanfaatkan sumber daya. Sebagai makhluk sosial, insan dituntut untuk bisa mengatasi segala problem yang timbul sebagai akhir dari interaksi dengan lingkungan sosial dan kita harus bisa menampilkan diri sesuai dengan aturan atau norma yang berlaku. Untuk itulah setiap individu dituntut untuk menguasai sedikit keterampilan ibarat keterampilan pribadi, keterampilan sosial, keterampilan akademik dan keterampilan dalam bidang tertentu.
Dalam hubungannya dengan prestasi diri dan sebagai mahluk sosial maka pemfokusan lebih pada keterampilan-keterampilan sosial dan kemampuan pembiasaan diri terhadap lingkungan sekitarnya, biasanya disebut dengan aspek psikososial yang terdiri dari kemampuan berkomunikasi, menjalin hubungan dengan orang lain, menghargai diri sendiri dan orang lain, mendengarkan pendapat atau keluhan dari orang lain, memberi atau mendapatkan feedback, memberi atau mendapatkan kritik dan bertindak sesuai norma dan aturan yang berlaku.Pada kesannya seseorang akan sanggup berperan serta dalam bermacam kegiatan sesuai kemampuan demi keunggulan bangsa, menjadi insan yang unggul tanpa merasa sombong.
Demikianlah gosip wacana rangkuman bahan pelajaran PKN kelas 9 SMP/MTS semester 1 dan 2 kompleks. Semoga sanggup bermanfaat buat teman semua dalam mempelajari bahan PKN kelas 9. Dirangkum dari buku pelajaran sma, smp
Bagi teman semua yang lagi mencari gosip wacana rangkuman bahan PKn kelas 9 SMP/MTS semester 1 dan 2, berikut ini rangkuman bahan pelajaran PKn kelas 9 SMP/MTS semester 1 dan 2 kompleks:
Rangkuman Materi Pelajaran PKn Kelas 9/IX SMP/MTS Semester 1 dan 2 Lengkap
Bab 1: Partisipasi dalam Usaha Pembelaan Negara
Setiap warga negara dituntut terdapat keinginan, kemampuan, dan komitmen untuk berpartisipasi dalam bisnis pembelaan negara. Usaha pembelaan negara berkaitan dengan upaya mempertahankan negara dari bahaya dan ganguan. Oleh lantaran itu bisnis pembelaan negara sangat penting dilakukan oleh setiap warga negara.
Mempertahankan negara merupakan salah satu fungsi negara yang sangat penting dalam kaitannya dengan bisnis pembelaan negara. Setiap negara mesti menyelenggarakan sedikit fungsi minimum yang mutlak perlu yaitu:
- melaksanakan penertiban,
- mengbisniskan kesejahteraan dan kemakmuran rakyatnya.
- fungsi pertahanan, ialah untuk menjaga kecukupan serangan dsari luar, dan
- menegakkan keadilan, yang dilaksanakan melalui badan-badan pengadilan.
Rakyat sebagai salah satu unsur mutlak suatu negara, terdapat peranan yang sangat penting dalam melaksanakan pembangunan bermacam aspek kehidupan. Untuk itu setiap warga negara terdapat jaminan aturan untuk melaksanakan hak dan kewajibannya yang diberikan negara. Salah satu hak dan kewajiban warga negara merupakan ikut serta dalam bisnis pembelaan negara. Upaya bela negara sebagaimana diatur UU No. 3 tahun 2002 diselenggarakan melalui:
- pendidikan kewarganegaran;
- training dasar kemiliteran secara wajib;
- dedikasi sebagai prajurit Tentara Nasional Indonesia secara suka rela atau secara wajib; dan
- melalui dedikasi sesuai dengan profesi.
Bab 2: Pelaksanaan Otonomi Daerah
Seiring dengan tuntutan reformasi, semenjak lahirnya UU No. dan UU No. 32 dan 33 tahun 2004 daerah-daerah di Indonesia diberikan kewenangan yang lebih luas dan kasatmata dalam mengatur dan mengurus rumah tangganya. Hal ini berdampak tumbuhnya kreativitas di daerah-daerah untuk membuatkan potensi sumber daya alam dan sumber daya manusianya.
Dampak lain merupakan tumbuhnya kehidupan demokrasi yang lebih semarak, khususnya dalam pemilihan kepala dearah. Selain itu kebijakankebijakan yang sifatnya menyangkut publik dilakukan lebih transparan. Dengan demikian adanya otonomi sanggup meningkatkan partisipasi masyarakat dalam mengelola wilayahnya masing-masing, baik secara kualitas inginpun kuantitas.
Bab 3: Dampak Globalisasi dalam Kehidupan Bermasyarakat, Berbangsa, dan Bernegara
Globalisasi yang merupakan suatu proses tatanan masyarakat yang bersifat populer diseluruh dunia dan tak mengenal batas wilayah, akan menunjukkan pengaruh baik yang bersifat positif inginpun yang bersifat negatif. Semua aspek kehidupan baik ekonomi, politik, sosial budaya inginpun hankam akan terkena dampaknya. Menghindar atau bersifat tertutup dari pengaruh globalisasi merupakan menjadi tak cukup, lantaran kita merupakan bab dari masyarakat dunia. Untuk itu kita harus memiliki perilaku dalam menghadapi globalisasi, sesampai kemudian kita tak terhanyut dalam menghadapi pengaruh globalisasi yang bersifat negatif. Menanamkan jiwa nasionalisme dan patriotisme masih sangat diharapkan untuk seluruh bangsa Indonesia, sesampai kemudian kita lebih siap dalam menghadapi globalisasi.
Dalam melaksanakan kerjasama dengan bangsa-bangsa lain di dunia maka Indonesia melaksanakan politik luar negeri yang menurut kepada kepentingan nasionalnya. Sesampai kemudian setiap kegiatan dalam percaturan internasional tak akan merugikan kepentingan nasionalnya. Kerjasama dengan bangsa lain di dunia dilakukan dengan prinsip saling menghormati dan bersifat bebas dan aktif. Dengan demikian bangsa Indonesia akan bisa bersaing secara sehat dengan bangsa lainnya di muka bumi dan mewujudkan tujuan nasionalnya dengan baik.
Bab 4: Prestasi Diri
Di kala globalisasi kini ini menuntut tugas serta aktif dari warga negaranya demi eksistensi suatu negara. Begitu juga dengan negara tercinta Indonesia yang dikenal dengan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Untuk berperan serta secara aktif yang menjadi prestasi diri bukan suatu hal yang mudah. Untuk itu seseorang harus memiliki potensi diri dan didukung oleh semangat/motivasi yang luar biasa dari dirinya, didukung keluarga, sekolah dan lingkungan masyarakat.
Untuk berprestasi terlebih dahulu seseorang harus sanggup mengenali potensi yang ada pada dirinya. Potensi diri yang positif ibarat terdapat idealisme, dinamis dan kreatif, keberanian mengambil resiko,optimis dan kegairahan semangat, kemandirian dan disiplin murni, fisik yang besar lengan berkuasa dan sehat, perilaku ksatria, terampil dalam menerapkan IPTEK, kompetitif, daya pikir yang besar lengan berkuasa dan terdapat talenta harus terus ditumbuh kembangkan. Potensi diri yang negatif ibarat gampang diadu domba, kurang berhati-hati, emosional, kurang percaya diri, dan kurang memiliki motivasi hendaknya dikurangi atau apabila sanggup harus dihilangkan.
Upaya mencapai prestasi sanggup dilakukan dengan cara-cara kreatif dan inovatif, tanggung-jawab, bekerja keras, dan memanfaatkan sumber daya. Sebagai makhluk sosial, insan dituntut untuk bisa mengatasi segala problem yang timbul sebagai akhir dari interaksi dengan lingkungan sosial dan kita harus bisa menampilkan diri sesuai dengan aturan atau norma yang berlaku. Untuk itulah setiap individu dituntut untuk menguasai sedikit keterampilan ibarat keterampilan pribadi, keterampilan sosial, keterampilan akademik dan keterampilan dalam bidang tertentu.
Dalam hubungannya dengan prestasi diri dan sebagai mahluk sosial maka pemfokusan lebih pada keterampilan-keterampilan sosial dan kemampuan pembiasaan diri terhadap lingkungan sekitarnya, biasanya disebut dengan aspek psikososial yang terdiri dari kemampuan berkomunikasi, menjalin hubungan dengan orang lain, menghargai diri sendiri dan orang lain, mendengarkan pendapat atau keluhan dari orang lain, memberi atau mendapatkan feedback, memberi atau mendapatkan kritik dan bertindak sesuai norma dan aturan yang berlaku.Pada kesannya seseorang akan sanggup berperan serta dalam bermacam kegiatan sesuai kemampuan demi keunggulan bangsa, menjadi insan yang unggul tanpa merasa sombong.
Demikianlah gosip wacana rangkuman bahan pelajaran PKN kelas 9 SMP/MTS semester 1 dan 2 kompleks. Semoga sanggup bermanfaat buat teman semua dalam mempelajari bahan PKN kelas 9. Dirangkum dari buku pelajaran sma, smp
Rangkuman Pkn Kelas 9+/Ix Smp/Mts Semester 1 Dan 2 Lengkap
4/
5
Oleh
Si Author