Materi wacana sistem pencernaan kuliner merupakan materi pelajaran biologi kelas 11 Sekolah Menengan Atas semester 2. Apa saja pengertian sistem pencernaan pada manusia, organ/alat sistem pencernaan kuliner pada manusia, bagian-bagian sistem pencernaan kuliner pada manusia, proses pencernaan kuliner pada manusia, gangguan sistem pencernaan kuliner pada manusia. Semuanya akan kita bahas disini. Mari kita baca pembahasan sekompleksnya tentang sistem pencernaan kuliner pada manusia berikut ini.
Sistem pencernaan pada insan hampir sama dengan sistem pencernaan binatang lain yaitu terdapat mulut, lambung, usus, dan mengeluarkan kotorannya melewati anus. Proses pencernaan pada insan terbagi atas 5 macam yaitu:
1. Injesti
Adalah proses menaruh atau memasukkan kuliner di mulut. Biasanya memakai tangan atau memakai alat bantu ibarat sendok, garpu, sumpit, dan lain sebagainya.
2. Pencernaan Mekanik
Proses pencernaan mekanik yaitu proses mengubah kuliner menjadi kecil dan lembut. Pencernaan mekanik dilakukan oleh gigi dan alat bantu lain ibarat watu kerikil pada burung merpati. Proses ini bertujuan untuk membantu untuk mempermudah proses pencernaan kimiawi. Proses ini dilakukan secara sadar atau sesuai dengan impian kita.
3. Pencernaan Kimiawi
Proses pencernaan kimiawi yaitu proses mengubah molekul-molekul zat kuliner yang kompleks menjadi molekul-molekul yang lebih simpel sesampai kemudian gampang dicerna. Pencernaan kimiawi dilakukan oleh enzim, asam, ‘bile’, dan air. Proses ini dilakukan secara tak sadar alasannya yakni yang mengaturnya merupakan enzim.
4. Penyerapan
Penyerapan merupakan gerakan nutrisi dari sistem pencernaan ke sistem sirkulator dan ‘lymphatic capallaries’ melalui osmosis, transport aktif, dan difusi.
5. Penyingkiran
Yaitu penyingkiran/pembuangan material yang tak dicerna dari ‘tract’ pencernaan melalui defekasi.
Berikut ini merupakan proses pencernaan kuliner pada insan secara singkat/urut, proses pecernaan kuliner dari ekspresi hingga anus:
Pertama-tama, pencernaan dilakukan oleh mulut. Disini dilakukan pencernaan mekanik yaitu proses mengunyah kuliner memakai gigi dan pencernaan kimiawi memakai enzim ptialin (amilase). Enzim ptialin berfungsi mengubah kuliner dalam ekspresi yang mempunyai kandungan zat karbohidrat (amilum) menjadi gula simpel (maltosa). Maltosa gampang dicerna oleh organ pencernaan selanjutnya. Enzim ptialin bekerja dengan baik pada pH antara 6,8 – 7 dan suhu 37oC.
Makanan selanjutnya dibawa menuju lambung dan melewati kerongkongan. Makanan sanggup turun ke lambung alasannya yakni adanya kontraksi otot-otot di kerongkongan. Di lambung, kuliner akan melalui proses pencernaan kimiawi memakai zat/enzim sebagai berikut:
- Renin, berfungsi mengendapkan protein pada susu (kasein) dari air susu (ASI). Hanya dimiliki oleh bayi.
- Pepsin, berfungsi untuk memecah protein menjadi pepton.
- HCl (asam klorida), berfungsi untuk mengaktifkan pepsinogen menjadi pepsin. Sebagai disinfektan, serta merangsang pengeluaran hormon sekretin dan kolesistokinin pada usus halus.
- Lipase, berfungsi untuk memecah lemak menjadi asam lemak dan gliserol. Namun lipase yang dihasilkan sangat sedikit.
Setelah kuliner diproses di lambung yang membutuhkan waktu sekitar 3 – 4 jam, kuliner akan dibawa menuju usus dua belas jari. Pada usus dua belas jari terdapat enzim-enzim berikut yang berasal dari pankreas:
- Amilase: enzim yang sanggup mengubah zat tepung (amilum) menjadi gula lebih simpel (maltosa).
- Lipase: enzim yang sanggup mengubah lemak menjadi asam lemak dan gliserol.
- Tripsinogen: Jika enzim ini belum aktif, maka akan diaktifkan menjadi tripsin, yaitu enzim yang mengubah protein dan pepton menjadi dipeptida dan asam amino yang siap diserap oleh usus halus.
Selain itu, terdapat juga empedu. Empedu ini dihasilkan oleh hati dan ditampung di dalam kantung empedu. Selanjutnya, empedu dialirkan melalui saluran empedu ke usus dua belas jari. Empedu mempunyai kandungan garam-garam empedu dan zat warna empedu (bilirubin). Garam empedu berfungsi mengemulsikan lemak. Zat warna empedu berwarna kecoklatan, dan dihasilkan dengan cara merombak sel darah merah yang telah bau tanah di hati. Empedu merupakan hasil ekskresi di dalam hati. Zat warna empedu memperlihatkan ciri warna cokelat pada feses.
Selanjutnya kuliner dibawa menuju usus halus. Di dalam usus halus nantinya terjadi proses pencernaan kimiawi yang melibatkan bermacam enzim pencernaan. Karbohidrat akan dicerna menjadi glukosa. Lemak akan dicerna menjadi asam lemak dan gliserol, serta protein dicerna menjadi asam amino. Dan pada usus dua belas jari, seluruh proses pencernaan karbohidrat, lemak, dan protein diselesaikan. Selanjutnya, proses perembesan atau absorbsi akan berlangsung di usus kosong dan sebagian besar di usus penyerap. Karbohidrat akan diserap dalam bentuk glukosa, lemak akan diserap dalam bentuk asam lemak dan gliserol, dan protein akan diserap dalam bentuk asam amino. Vitamin dan mineral tak akan mengalami pencernaan dan sanggup pribadi diserap oleh usus halus.
Makanan yang tak dicerna di usus halus, contohnya selulosa, bersama dengan lendir akan menuju ke usus besar menjadi feses. Di dalam usus besar terdapat basil Escherichia coli. Bakteri ini membantu dalam proses pembusukan sisa-sisa kuliner menjadi feses. Selain membusukkan sisa makanan, basil E. coli juga menghasilkan vitamin K. Vitamin K berperan penting dalam proses pembekuan darah. Sisa kuliner dalam usus besar masuk kaya mempunyai kandungan air. Karena tubuh memerlukan air, maka sebagian besar air diserap kembali ke usus besar. Penyerapan kembali air merupakan fungsi penting dari usus besar.
Selanjutnya sisa-sisa kuliner akan dibuang melalui anus berupa feses. Proses ini dinamakan defekasi dan dilakukan dengan sadar.
1. Gastritis
Merupakan suatu peradangan akut atau kronis pada lapisan mukosa (lender) dinding lambung. Penyebabnya ialah penderita memakan yang mempunyai kandungan kuman penyakit. Kecukupan juga alasannya yakni kadar asam klorida (HCL) pada lambung terlalu tinggi.
2. Hepatitis
Hepatitis merupakan penyakit yang terjadi akhir infeksi virus pada hati. Virus sanggup masuk ke dalam tubuh melalui air atau makanan.
3. Diare
Diare terjadi alasannya yakni adanya iritasi pada selaput dinding usus besar atau kolon. Fases penderita diare berbentuk encer. Penyebabnya merupakan penderita memakan kuliner yang mempunyai kandungan basil atau kuman. Akibatnya gerakan peristaltic dalam usus tak terkontrol. Sesampai kemudian, laju kuliner meningkat dan usus tak sanggup menyerap air. Namun, apabila fases yang dikeluarkan bercampur dengan darah dan nanah, kemudian perut terasa mulas, tanda-tanda tersebut menunjuk pada penyakit desentri. Penyebabnya yakni infeksi basil Shigella pada dinding usus besar.
4. Konstipasi
Konstipasi atau yang kerap kita sebut dengan sebutan “sembelit” merupakan keadaan yang dialami seseoang dengan tanda-tanda fases mengeras sesampai kemudian susah dikeluarkan. Sembelit disebabkan oleh adanya perembesan air pada sisia makanan. Akibatnya, fases kekurangan air dan menjadi keras. Ini terjadi dari kebiasaan jelek yang menunda-nunda buang besar. Selain itu, juga sebabkurangnya penderita dalam mengkonsumsi kuliner berserat. Oleh alasannya yakni itu, kaya memakan buah-buahan dan sayur-sayuran berserat serta minum kaya air sanggup mencegah gangguan ini.
5. Apendisitis
Apendisitis merupakan gangguan yang terjadi alasannya yakni peradangan apendiks. Penyebabnya ialah adanya infeksi basil pada umbai cacing (usus buntu). Akibatnya, timbul rasa nyeri dan sakit.
6. Hemeroid/Wasir/Ambeyen
Hemoroid/Wasir/Ambeyen merupakan gangguan pembengkakan pada pembuluh vena disekitar anus. Orang yang kerap duduk dalam beraktivitas dan ibu hamil kerapkali mengalami gangguan ini.
7. Maag
Orang yang mengalami maag terdapat ciri-ciri rasa perih pada dinding lambung, mual, muntah, dan perut kembung. Gangguan ini disebabkan meningkatnya kadar asam lambung yang dipicu alasannya yakni pikiran tegang, pola makan yang tak teratur, dan lain sebagainya.
8. Keracunan
Keracunan kuliner sanggup terjadi alasannya yakni dampak sedikit basil semisal basil Salmonela yang menimbulkan penyakit demam tipus dan paratipus.
9. Tukak Lambung Dirangkum dari buku pelajaran sma, smp
Pengertian Sistem Pencernaan Pada Manusia
Sistem pencernaan merupakan sistem yang memproses mengubah kuliner dan menyerap sari kuliner yang berupa nutrisi-nutrisi yang diharapkan oleh tubuh. Sistem pencernaan juga akan memecah molekul kuliner yang kompleks menjadi molekul yang simpel dengan pinjaman enzim sesampai kemudian gampang dicerna oleh tubuh.Sistem pencernaan pada insan hampir sama dengan sistem pencernaan binatang lain yaitu terdapat mulut, lambung, usus, dan mengeluarkan kotorannya melewati anus. Proses pencernaan pada insan terbagi atas 5 macam yaitu:
1. Injesti
Adalah proses menaruh atau memasukkan kuliner di mulut. Biasanya memakai tangan atau memakai alat bantu ibarat sendok, garpu, sumpit, dan lain sebagainya.
2. Pencernaan Mekanik
Proses pencernaan mekanik yaitu proses mengubah kuliner menjadi kecil dan lembut. Pencernaan mekanik dilakukan oleh gigi dan alat bantu lain ibarat watu kerikil pada burung merpati. Proses ini bertujuan untuk membantu untuk mempermudah proses pencernaan kimiawi. Proses ini dilakukan secara sadar atau sesuai dengan impian kita.
3. Pencernaan Kimiawi
Proses pencernaan kimiawi yaitu proses mengubah molekul-molekul zat kuliner yang kompleks menjadi molekul-molekul yang lebih simpel sesampai kemudian gampang dicerna. Pencernaan kimiawi dilakukan oleh enzim, asam, ‘bile’, dan air. Proses ini dilakukan secara tak sadar alasannya yakni yang mengaturnya merupakan enzim.
4. Penyerapan
Penyerapan merupakan gerakan nutrisi dari sistem pencernaan ke sistem sirkulator dan ‘lymphatic capallaries’ melalui osmosis, transport aktif, dan difusi.
5. Penyingkiran
Yaitu penyingkiran/pembuangan material yang tak dicerna dari ‘tract’ pencernaan melalui defekasi.
Gambar Bagian-Bagian Sistem Pencernaan Makanan Pada Manusia
Berikut ini gambar bagian-bagian sistem pencernaan kuliner pada insan kompleks dengan organ/alat-alat pencernaan makanan:Proses Pencernaan Makanan Dalam Sistem Pencernaan Pada Manusia
Berikut ini merupakan proses pencernaan kuliner pada insan secara singkat/urut, proses pecernaan kuliner dari ekspresi hingga anus:
Pertama-tama, pencernaan dilakukan oleh mulut. Disini dilakukan pencernaan mekanik yaitu proses mengunyah kuliner memakai gigi dan pencernaan kimiawi memakai enzim ptialin (amilase). Enzim ptialin berfungsi mengubah kuliner dalam ekspresi yang mempunyai kandungan zat karbohidrat (amilum) menjadi gula simpel (maltosa). Maltosa gampang dicerna oleh organ pencernaan selanjutnya. Enzim ptialin bekerja dengan baik pada pH antara 6,8 – 7 dan suhu 37oC.
Makanan selanjutnya dibawa menuju lambung dan melewati kerongkongan. Makanan sanggup turun ke lambung alasannya yakni adanya kontraksi otot-otot di kerongkongan. Di lambung, kuliner akan melalui proses pencernaan kimiawi memakai zat/enzim sebagai berikut:
- Renin, berfungsi mengendapkan protein pada susu (kasein) dari air susu (ASI). Hanya dimiliki oleh bayi.
- Pepsin, berfungsi untuk memecah protein menjadi pepton.
- HCl (asam klorida), berfungsi untuk mengaktifkan pepsinogen menjadi pepsin. Sebagai disinfektan, serta merangsang pengeluaran hormon sekretin dan kolesistokinin pada usus halus.
- Lipase, berfungsi untuk memecah lemak menjadi asam lemak dan gliserol. Namun lipase yang dihasilkan sangat sedikit.
Setelah kuliner diproses di lambung yang membutuhkan waktu sekitar 3 – 4 jam, kuliner akan dibawa menuju usus dua belas jari. Pada usus dua belas jari terdapat enzim-enzim berikut yang berasal dari pankreas:
- Amilase: enzim yang sanggup mengubah zat tepung (amilum) menjadi gula lebih simpel (maltosa).
- Lipase: enzim yang sanggup mengubah lemak menjadi asam lemak dan gliserol.
- Tripsinogen: Jika enzim ini belum aktif, maka akan diaktifkan menjadi tripsin, yaitu enzim yang mengubah protein dan pepton menjadi dipeptida dan asam amino yang siap diserap oleh usus halus.
Selain itu, terdapat juga empedu. Empedu ini dihasilkan oleh hati dan ditampung di dalam kantung empedu. Selanjutnya, empedu dialirkan melalui saluran empedu ke usus dua belas jari. Empedu mempunyai kandungan garam-garam empedu dan zat warna empedu (bilirubin). Garam empedu berfungsi mengemulsikan lemak. Zat warna empedu berwarna kecoklatan, dan dihasilkan dengan cara merombak sel darah merah yang telah bau tanah di hati. Empedu merupakan hasil ekskresi di dalam hati. Zat warna empedu memperlihatkan ciri warna cokelat pada feses.
Selanjutnya kuliner dibawa menuju usus halus. Di dalam usus halus nantinya terjadi proses pencernaan kimiawi yang melibatkan bermacam enzim pencernaan. Karbohidrat akan dicerna menjadi glukosa. Lemak akan dicerna menjadi asam lemak dan gliserol, serta protein dicerna menjadi asam amino. Dan pada usus dua belas jari, seluruh proses pencernaan karbohidrat, lemak, dan protein diselesaikan. Selanjutnya, proses perembesan atau absorbsi akan berlangsung di usus kosong dan sebagian besar di usus penyerap. Karbohidrat akan diserap dalam bentuk glukosa, lemak akan diserap dalam bentuk asam lemak dan gliserol, dan protein akan diserap dalam bentuk asam amino. Vitamin dan mineral tak akan mengalami pencernaan dan sanggup pribadi diserap oleh usus halus.
Makanan yang tak dicerna di usus halus, contohnya selulosa, bersama dengan lendir akan menuju ke usus besar menjadi feses. Di dalam usus besar terdapat basil Escherichia coli. Bakteri ini membantu dalam proses pembusukan sisa-sisa kuliner menjadi feses. Selain membusukkan sisa makanan, basil E. coli juga menghasilkan vitamin K. Vitamin K berperan penting dalam proses pembekuan darah. Sisa kuliner dalam usus besar masuk kaya mempunyai kandungan air. Karena tubuh memerlukan air, maka sebagian besar air diserap kembali ke usus besar. Penyerapan kembali air merupakan fungsi penting dari usus besar.
Selanjutnya sisa-sisa kuliner akan dibuang melalui anus berupa feses. Proses ini dinamakan defekasi dan dilakukan dengan sadar.
Contoh Gangguan/Penyakit Pada Sistem Pencernaan Manusia
Gangguan atau penyakit pada sistem pencernaan cukup majemuk jenisnya. Faktor penyebabnya-pun bermacam-macam, di antaranya kuliner yang kurang baik dari segi kebersihan dan kesehatan, keseimbangan nutrisi, pola makan yang kurang tepat, adanya infeksi, dan kelainan pada organ pencernaan. Berikut ini sedikit teladan gangguan atau kelainan yang sanggup terjadi pada sistem pencernaan pada manusia:1. Gastritis
Merupakan suatu peradangan akut atau kronis pada lapisan mukosa (lender) dinding lambung. Penyebabnya ialah penderita memakan yang mempunyai kandungan kuman penyakit. Kecukupan juga alasannya yakni kadar asam klorida (HCL) pada lambung terlalu tinggi.
2. Hepatitis
Hepatitis merupakan penyakit yang terjadi akhir infeksi virus pada hati. Virus sanggup masuk ke dalam tubuh melalui air atau makanan.
3. Diare
Diare terjadi alasannya yakni adanya iritasi pada selaput dinding usus besar atau kolon. Fases penderita diare berbentuk encer. Penyebabnya merupakan penderita memakan kuliner yang mempunyai kandungan basil atau kuman. Akibatnya gerakan peristaltic dalam usus tak terkontrol. Sesampai kemudian, laju kuliner meningkat dan usus tak sanggup menyerap air. Namun, apabila fases yang dikeluarkan bercampur dengan darah dan nanah, kemudian perut terasa mulas, tanda-tanda tersebut menunjuk pada penyakit desentri. Penyebabnya yakni infeksi basil Shigella pada dinding usus besar.
4. Konstipasi
Konstipasi atau yang kerap kita sebut dengan sebutan “sembelit” merupakan keadaan yang dialami seseoang dengan tanda-tanda fases mengeras sesampai kemudian susah dikeluarkan. Sembelit disebabkan oleh adanya perembesan air pada sisia makanan. Akibatnya, fases kekurangan air dan menjadi keras. Ini terjadi dari kebiasaan jelek yang menunda-nunda buang besar. Selain itu, juga sebabkurangnya penderita dalam mengkonsumsi kuliner berserat. Oleh alasannya yakni itu, kaya memakan buah-buahan dan sayur-sayuran berserat serta minum kaya air sanggup mencegah gangguan ini.
5. Apendisitis
Apendisitis merupakan gangguan yang terjadi alasannya yakni peradangan apendiks. Penyebabnya ialah adanya infeksi basil pada umbai cacing (usus buntu). Akibatnya, timbul rasa nyeri dan sakit.
6. Hemeroid/Wasir/Ambeyen
Hemoroid/Wasir/Ambeyen merupakan gangguan pembengkakan pada pembuluh vena disekitar anus. Orang yang kerap duduk dalam beraktivitas dan ibu hamil kerapkali mengalami gangguan ini.
7. Maag
Orang yang mengalami maag terdapat ciri-ciri rasa perih pada dinding lambung, mual, muntah, dan perut kembung. Gangguan ini disebabkan meningkatnya kadar asam lambung yang dipicu alasannya yakni pikiran tegang, pola makan yang tak teratur, dan lain sebagainya.
8. Keracunan
Keracunan kuliner sanggup terjadi alasannya yakni dampak sedikit basil semisal basil Salmonela yang menimbulkan penyakit demam tipus dan paratipus.
9. Tukak Lambung
Tukak lambung merupakan salah satu kelainan sistem pencernaan yakni kerusakan pada selaput lendir. Tukak lambung sanggup disebabkan oleh factor-faktor kuman, toksin, ataupun psikosomatis. Kecemasan, ketakutan, stress, dan kelelahan merupakan faktor psikosomatis yang hasilnya sanggup merangsang pengeluaran HCL di lambung. Jika HCL berlebihan, selapu lendir lambung akan rusak.
10. Malnutrisi (kurang gizi)
Yakni penyakit yang disebabkan oleh terganggunya pembentukan enzim pencernaan. Gangguan tersebut disebabkan oleh sel-sel pancreas atropi yang kehilangan kaya reticulum endoplasma. Sebagai teladan merupakan kwashiorkor, yakni penyakit akhir kekurangan protein yang parah dan pada umumnya menyerang anak-anak.
Organ yang termasuk dalam sistem pencernaan terbagi menjadi dua kelompok yaitu:
1. Saluran Pencernaan
Saluran pencernaan merupakan saluran yang kontinyu berupa tabung yang dikelilingi otot. Saluran pencernaan mencerna makanan, memecah nya menjadi penggalan yang lebih kecil dan menyerap penggalan tersebut menuju pembuluh darah. Organ-organ yang termasuk di dalam nya merupakan : mulut, faring, esofagus, lambung, usus halus serta usus besar. Dari usus besar kuliner akan dibuang keluar tubuh melalui anus.
2. Organ pencernaan tambahan (aksesoris)
Organ pencernaan tambahan ini berfungsi untuk membantu saluran pencernaan dalam melaksanakan kerjanya. Gigi dan pengecap terdapat dalam rongga mulut, kantung empedu serta kelenjar pencernaan akan dihubungkan kepada saluran pencernaan melalui sebuah saluran. Kelenjar pencernaan tambahan akan memproduksi sekret yang berkontribusi dalam pemecahan materi makanan. Gigi, lidah, kantung empedu, sedikit kelenjar pencernaan ibarat kelenjar ludah, hati dan pankreas.
Ada 6 organ/alat utama sistem pencernaan kuliner yaitu mulut, kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar, dan anus. Berikut ini penterangan sekompleksnya:
1. Mulut
Mulut merupakan pintu masuk makanan. Di dalam ekspresi terdapat lidah, rongga mulut, kelenjar ludah, dan gigi. Kaprikornus fungsi ekspresi majemuk yaitu menghancurkan makanan, mencerna makanan, mengecap rasa makanan, dan membantu menelan makanan. Di dalam ekspresi terjadi pencernaan mekanis (dengan gigi dan lidah) dan pencernaan kimiawi (dengan ludah yang mempunyai kandungan enzim ptialin). Berikut merupakan gambar anatomi ekspresi beserta bagian-bagiannya:
Bagian Mulut terdiri dari:
- Langit-langit
- Gigi
- Gusi
- Tulang langit-langit
- Pembuluh darah dan saraf langit-langit
- Amandel
- Lidah
- Anak lidah
2. Kerongkongan
Kerongkongan merupakan penghubung antara ekspresi dan lambung. Kerongkongan disebut juga esofagus. Kerongkongan berbentuk tabung dan terdapat otot. Otot pada kerongkongan berfungsi untuk membawa kuliner dari ekspresi ke lambung dengan memakai gerak peristaltik. Berikut ini merupakan gambar anatomi penggalan kerongkongan beserta bagian-bagiannya:
Kerongkongan dibagi menjadi tiga penggalan yaitu:
1. Bagian superior yang sebagian besar terdiri dari otot rangka.
2. Bagian tengah yang terdiri dari adonan otot rangka (otot lurik) dan otot polos.
3. Bagian inferior yang terdiri dari otot polos.
3. Lambung
Lambung merupakan organ pencernaan yang berfungsi untuk mencerna bermacam zat-zat makanan. Letak lambung berada di bawah sekat rongga badan. Di dalam lambung terjadi pencernaan kimiawi dengan memakai enzim pepsin, enzim renin, enzim lipase, dan asam lambung (HCl). Berikut ini merupakan gambar anatomi penggalan lambung beserta bagian-bagiannya:
Lambung terdiri dari tiga penggalan utama yaitu kardiak, fundus, dan pilorus. Di ujung penggalan atas lambung yang berbatasan dengan kerongkongan terdapat sfingter yang berfungsi untuk menjaga kuliner supaya tak keluar dari lambung dan dimuntahkan kembali. Sedangkan di penggalan bawah yang berbatasan dengan usus dua belas jari disebut sfingter pilorus.
4. Usus Halus
Usus halus merupakan kawasan perembesan sari-sari makanan. Disini juga terjadi proses pencernaan kimiawi dengan pinjaman enzim tripsin, enzim disakarase, enzim erepsin, dan enzim lipase. Sari-sari kuliner diserap melalui jonjot-jonjot usus yang disebut vili. Seluruh sari kuliner kecuali asam lemak dan gliserol diangkut melalui vena porta menuju ke hati. Sedangkan asam lemak dan gliserol diangkut melalui pembuluh limfa. Berikut merupakan gambar anatomi penggalan usus halus beserta bagian-bagiannya:
Di usus halus juga terdapat duodendum (usus dua belas jari), jejunum, dan ileum.
5. Usus Besar
Usus besar merupakan usus yang terbesar. Fungsi usus besar merupakan untuk memilah kembali hasil pencernaan. Disini terjadi perembesan air dengan jumlah yang terbesar daripada organ lain dan terjadi proses pembusukan sisa-sisa kuliner dengan pinjaman bakteri. Berikut merupakan gambar penggalan usus besar beserta bagian-bagiannya:
Struktur usus besar terdiri dari:
- Usus buntu
- Kolon asedens (kolon naik)
- Kolon transversum (kolon datar)
- Kolon desendens (kolon turun)
- Rektum. Tempat menyimpan feses sebelum dikeluarkan melalui anus.
6. Anus
Anus atau dubur merupakan penghubung antara rektum dengan lingkungan luar tubuh. Di anus terdapat otot sphinkter yang berfungsi untuk membuka dan menutup anus. Fungsi utama anus merupakan sebagai alat pembuangan feses melalui proses defekasi (buang air besar). Berikut merupakan gambar penggalan anus beserta bagian-bagiannya:
Di anus terdapat otot sphinkter, rektum, dan vena. Fungsi otot sphinkter merupakan untuk membuka atau menutup anus. Sedangkan fungsi rektum merupakan untuk menyimpan feses sementara waktu.
Demikianlah pembahasan tentang rangkuman sistem pencernaan kuliner pada manusia kompleks dengan organ/alat pencernaan kuliner pada manusia. Semoga rangkuman materi diatas bermanfaat untuk sahabat semua.
10. Malnutrisi (kurang gizi)
Yakni penyakit yang disebabkan oleh terganggunya pembentukan enzim pencernaan. Gangguan tersebut disebabkan oleh sel-sel pancreas atropi yang kehilangan kaya reticulum endoplasma. Sebagai teladan merupakan kwashiorkor, yakni penyakit akhir kekurangan protein yang parah dan pada umumnya menyerang anak-anak.
Organ Dalam Sistem Pencernaan Pada Manusia
Organ yang termasuk dalam sistem pencernaan terbagi menjadi dua kelompok yaitu:
1. Saluran Pencernaan
Saluran pencernaan merupakan saluran yang kontinyu berupa tabung yang dikelilingi otot. Saluran pencernaan mencerna makanan, memecah nya menjadi penggalan yang lebih kecil dan menyerap penggalan tersebut menuju pembuluh darah. Organ-organ yang termasuk di dalam nya merupakan : mulut, faring, esofagus, lambung, usus halus serta usus besar. Dari usus besar kuliner akan dibuang keluar tubuh melalui anus.
2. Organ pencernaan tambahan (aksesoris)
Organ pencernaan tambahan ini berfungsi untuk membantu saluran pencernaan dalam melaksanakan kerjanya. Gigi dan pengecap terdapat dalam rongga mulut, kantung empedu serta kelenjar pencernaan akan dihubungkan kepada saluran pencernaan melalui sebuah saluran. Kelenjar pencernaan tambahan akan memproduksi sekret yang berkontribusi dalam pemecahan materi makanan. Gigi, lidah, kantung empedu, sedikit kelenjar pencernaan ibarat kelenjar ludah, hati dan pankreas.
Organ/Alat Sistem Pencernaan Makanan Pada Manusia
Ada 6 organ/alat utama sistem pencernaan kuliner yaitu mulut, kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar, dan anus. Berikut ini penterangan sekompleksnya:
1. Mulut
Mulut merupakan pintu masuk makanan. Di dalam ekspresi terdapat lidah, rongga mulut, kelenjar ludah, dan gigi. Kaprikornus fungsi ekspresi majemuk yaitu menghancurkan makanan, mencerna makanan, mengecap rasa makanan, dan membantu menelan makanan. Di dalam ekspresi terjadi pencernaan mekanis (dengan gigi dan lidah) dan pencernaan kimiawi (dengan ludah yang mempunyai kandungan enzim ptialin). Berikut merupakan gambar anatomi ekspresi beserta bagian-bagiannya:
Gambar bagian-bagian mulut |
Bagian Mulut terdiri dari:
- Langit-langit
- Gigi
- Gusi
- Tulang langit-langit
- Pembuluh darah dan saraf langit-langit
- Amandel
- Lidah
- Anak lidah
2. Kerongkongan
Kerongkongan merupakan penghubung antara ekspresi dan lambung. Kerongkongan disebut juga esofagus. Kerongkongan berbentuk tabung dan terdapat otot. Otot pada kerongkongan berfungsi untuk membawa kuliner dari ekspresi ke lambung dengan memakai gerak peristaltik. Berikut ini merupakan gambar anatomi penggalan kerongkongan beserta bagian-bagiannya:
Gambar bagian-bagian kerongkongan |
Kerongkongan dibagi menjadi tiga penggalan yaitu:
1. Bagian superior yang sebagian besar terdiri dari otot rangka.
2. Bagian tengah yang terdiri dari adonan otot rangka (otot lurik) dan otot polos.
3. Bagian inferior yang terdiri dari otot polos.
3. Lambung
Lambung merupakan organ pencernaan yang berfungsi untuk mencerna bermacam zat-zat makanan. Letak lambung berada di bawah sekat rongga badan. Di dalam lambung terjadi pencernaan kimiawi dengan memakai enzim pepsin, enzim renin, enzim lipase, dan asam lambung (HCl). Berikut ini merupakan gambar anatomi penggalan lambung beserta bagian-bagiannya:
Gambar bagian-bagian lambung |
Lambung terdiri dari tiga penggalan utama yaitu kardiak, fundus, dan pilorus. Di ujung penggalan atas lambung yang berbatasan dengan kerongkongan terdapat sfingter yang berfungsi untuk menjaga kuliner supaya tak keluar dari lambung dan dimuntahkan kembali. Sedangkan di penggalan bawah yang berbatasan dengan usus dua belas jari disebut sfingter pilorus.
4. Usus Halus
Usus halus merupakan kawasan perembesan sari-sari makanan. Disini juga terjadi proses pencernaan kimiawi dengan pinjaman enzim tripsin, enzim disakarase, enzim erepsin, dan enzim lipase. Sari-sari kuliner diserap melalui jonjot-jonjot usus yang disebut vili. Seluruh sari kuliner kecuali asam lemak dan gliserol diangkut melalui vena porta menuju ke hati. Sedangkan asam lemak dan gliserol diangkut melalui pembuluh limfa. Berikut merupakan gambar anatomi penggalan usus halus beserta bagian-bagiannya:
Gambar penggalan usus halus |
Di usus halus juga terdapat duodendum (usus dua belas jari), jejunum, dan ileum.
5. Usus Besar
Usus besar merupakan usus yang terbesar. Fungsi usus besar merupakan untuk memilah kembali hasil pencernaan. Disini terjadi perembesan air dengan jumlah yang terbesar daripada organ lain dan terjadi proses pembusukan sisa-sisa kuliner dengan pinjaman bakteri. Berikut merupakan gambar penggalan usus besar beserta bagian-bagiannya:
Gambar penggalan usus besar |
Struktur usus besar terdiri dari:
- Usus buntu
- Kolon asedens (kolon naik)
- Kolon transversum (kolon datar)
- Kolon desendens (kolon turun)
- Rektum. Tempat menyimpan feses sebelum dikeluarkan melalui anus.
6. Anus
Anus atau dubur merupakan penghubung antara rektum dengan lingkungan luar tubuh. Di anus terdapat otot sphinkter yang berfungsi untuk membuka dan menutup anus. Fungsi utama anus merupakan sebagai alat pembuangan feses melalui proses defekasi (buang air besar). Berikut merupakan gambar penggalan anus beserta bagian-bagiannya:
Gambar penggalan anus |
Di anus terdapat otot sphinkter, rektum, dan vena. Fungsi otot sphinkter merupakan untuk membuka atau menutup anus. Sedangkan fungsi rektum merupakan untuk menyimpan feses sementara waktu.
Demikianlah pembahasan tentang rangkuman sistem pencernaan kuliner pada manusia kompleks dengan organ/alat pencernaan kuliner pada manusia. Semoga rangkuman materi diatas bermanfaat untuk sahabat semua.
Rangkuman/Ringkasan Sistem Pencernaan Pada Insan Terlengkap
4/
5
Oleh
Si Author