Sistem Pernapasan Hewan Serangga, Laba-Laba, Udang-Udangan, Cacing, Protozoa - Sistem pernapasan pada binatang avertebrata berbeda dengan binatang vertebrata. Kali ini admin akan membahas perihal sistem pernapasan pada binatang avertebrata, sistem pernapasan pada serangga, laba-laba, udang-udangan, cacing, protozoa. Sistem pernapasan pada binatang berbeda-beda untuk tiap kelompok binatang tertentu. Sebelumnya sudah dibahas perihal pernapasan pada binatang vertebrata ibarat mamalia, aves, pisces, amfibia dan reptilia. Kali ini akan dibahas perihal sistem pernapasan pada binatang avertebrata, dalam hal ini merupakan pernapasan pada serangga, laba-laba, udang-udangan, cacing dan protozoa. Untuk lebih terangnya baca pembahasannya dibawah ini.
Sistem Pernapasan pada Serangga
Sistem pernapasan pada serangga disebut sistem trakea. Bentuknya berupa anyaman-anyaman tabung yang bercabang-cabang ke seluruh tubuh. Cabang-cabang kecil pada trakea yang menembus jaringan tubuh disebut trakeol. Trakea bermuara pada Jubang kecil yang disebut stigma (spirakel). Spirakel berfungsi sebagai saluran dan keluarnya udara pernapasan. Belalang merupakan serangga yang terdapat sepuluh pasang spirakel, dua pasang spirakel terletak di bab dada dan delapan pasang lainnya terletak di sisi samping perut. Spirakel tersebut dilindungi oleh bulu yang membantu menepiskan debu dan benda-benda aneh lain dan udara sebelum masuk ke trakea. Spirakel terdapat katup yang sanggup membuka dan menutup.
Pada waktu belalang menarik napas, otot pada kerangka luar mengendur, tubuh serangga mengembang. Keadaan ini mengakibatkan udara dan luar masuk melalui spirakel menuju ke dalam trakea, kemudian melalui trakeol hingga ke sel-sel tubuh. Pada waktu otot kerangka luar berkontraksi, tubuh belalang mengempis. Akibatnya, udara dan trakea terdesak menuju spirakel untuk dikeluarkan.
Mekanisme pernapasan pada serangga mencakup tiga fase, yaitu fase inspirasi, pertukaran gas, dan ekspirasi. Fase ide memerlukan waktu seperempat detik, spirakel kawasan dada membuka. Fase pertukaran gas memerlukan waktu sekitar satu detik, spirakel kawasan dada ataupun perut menutup. Fase ekspirasi memerlukan waktu sekitar sath detik, spirakel kawasan perut terbuka selama kurang lebih sepertiga detik.
Serangga yang hidup di air rnempunyai alat pernapasan yang berupa insang trakea. Insang trakea merupakan alat pernapasan yang berbentuk tabung, berdinding tipis dengan kaya trakeol,dan terdapat permukaan luas. Perrnukaan yang luas akan meningkatkan proses difusi oksigen dan dalam air menuju sistem trakea.
Larva nyamuk yang hidup di air mempunyai tabung pernapasan yang sanggup dijulurkan ke permukaan air. Tabung tersebut bekerjasama dengan sistem trakea dalam tubuhnya. Beberapa serangga air dewasa, contohnya kumbang air, terdapat cadangan udara yang tersimpan di bawah adminpnya. Kumbang air berenang ke permukaan air untuk bernapas. Sebagian udara yang diisap akan disimpan untuk dipakai pada waktu berada di dalam air.
Darah serangga tak mempunyai kandungan hemoglobin sesampai kemudian tak sanggup mengikat oksigen. Oleh alasannya ialah itu, darah serangga tak berwarna merah. Setelah masuk ke dalam trakea, oksigen menuju ke trakeol,
kemudian masuk ke dalam sel-sel tubuh secara difusi. Karbon dioksida yang merupakan sisa dan pernapasan, dikeluarkan juga rnelalui sistem trakea yang bermuara pada spirakel.
Sistem Pernapasan pada Kalajengking dan Laba-Laba
Alat pernapasan kalajengking dan laba-laba merupakan paru-paru buku. Paru-paru buku tersebut terletak di sisi tubuh bab bawah. Biasanya, paru-paru buku berupa dua buah kantong. Masing-masing terdiri atas lipatan serupa lembaran daun yang berjumlah lima belas hingga kemudian dua puluh lembar.
Lipatan tersebut terbentuk dari lapisan epitel permukaan tubuh yang melekuk ke arah dalam dan membentuk helaian-helaian dalam suatu rongga. Setiap helaian itu bekerjasama dengan udara luar rnelalui lubang spirakel. Melalui lipatan-lipatan itu, darah mengalir di dalam paru-paru buku. Udara masuk melalui stigma, kemudian menyebar di dalam ruang-ruang di antara lipatan-lipatan sesampai kemudian bekerjasama pribadi dengan darah.
Sistern Pernapasan pada Udang-udangan
Hewan-hewan kelompok kelas udang-udangan (Crustacea) yang hidup di air, bernapas dengan insang. Pada umumnya, masing-masing terdapat di rongga atau kamar insang. Kamar-kamar insang terletak di antara branchiostegit (pelindung insang) dan dinding badan.
Di permukaan insang kaya terdapat pembuluh darah dengan membran yang tipis. Oleh alasannya ialah itu. proses pemasukan oksigen dari lingkungan ke darah dan pengeluaran karbon dioksida dan darah ke lingkungan yang berlangsung secara difusi, sanggup terjadi dengan cepat dan efisien.
Keadaan insang binatang kelas udang-udangan bergantung kepada jenis dan habitatnya. Pada umumnya, kalau kemampuan hidup di darat makin meningkat, insang mengalami penyusutan. Kepiting yang hidup di kawasan pasang surut terbawah mempunyai 26 insang, binatang yang hidup di kawasan Iebih bersahabat dengan daratan mempunyai 18 insang, lagikan yang hidup di pantai mempunyai 12 insang.
Jenis udang-udang lain yang sanggup hidup di air dan darat mempunyai rongga insang dengan kaya pembuluh darah. Pada kepiting darat, pertukaran udara terjadi dalam rongga insang. Insang menonjol ke dalam rongga insang yang mecukupkan terjadinya pertukaran udara.
Sistem Pernapasan pada Cacing
Cacing tanah bemapas melalui kulitnya yang tipis. Kulitnya kaya men gandung kapiler darah dan kelenjar lendir yang selalu menghasilkan lendir. Lendir berkhasiat untuk menjaga kulitnya selalu berair supaya oksigen gampang berdifusi melalui kulit. Oksigen berikatan dengan hemoglobin di dalam plasma darah membentuk oksihemoglobin, kemudian diedarkan ke seluruh tubuh melalui pembuluh darah. Lendir yang terdapat pada kulit cacing tanah juga berfungsi untuk memudahkannya bergerak.
Sistem Pernapasan pada Protozoa
Hewan dan flora bersel satu tak terdapat alat pernapasan khusus. Keluar masuknya udara untuk pemapasan binatang bersel satu (protozoa), contohnya Amoeba sp., terjadi melalui selaput atau membran sel secara difusi. Menggunakan oksigen untuk keperluan oksidasi, kadar oksigen di dalam tubuhnya berkurang, lagikan kadar karbon dioksida bertambah.
Hal ini mengakibakan terjadinya perbedaan kadar oksigen di luar dan di dalam sel. Selanjutnya, oksigen berdifusi masuk ke dalam sel. Demikian juga, apabila kadar CO2 di luar sel tetap, lagikan kadar CO2 di dalam sel bertambah, CO2 diluar sel tetap, lagikan kadar CO2 di dalam sel bertambah, CO2 di dalam sel berdifusi ke luar sel.
Demikianlah pembahasan kompleks perihal sistem pernapasan pada binatang avertebrata ibarat serangga, laba-laba, udang-udangan, cacing, protozoa. Semoga bermanfaat untuk kau dalam mencar ilmu biologi. Dirangkum dari buku pelajaran sma, smp
Sistem Pernapasan pada Serangga
Sistem pernapasan pada serangga disebut sistem trakea. Bentuknya berupa anyaman-anyaman tabung yang bercabang-cabang ke seluruh tubuh. Cabang-cabang kecil pada trakea yang menembus jaringan tubuh disebut trakeol. Trakea bermuara pada Jubang kecil yang disebut stigma (spirakel). Spirakel berfungsi sebagai saluran dan keluarnya udara pernapasan. Belalang merupakan serangga yang terdapat sepuluh pasang spirakel, dua pasang spirakel terletak di bab dada dan delapan pasang lainnya terletak di sisi samping perut. Spirakel tersebut dilindungi oleh bulu yang membantu menepiskan debu dan benda-benda aneh lain dan udara sebelum masuk ke trakea. Spirakel terdapat katup yang sanggup membuka dan menutup.
Pada waktu belalang menarik napas, otot pada kerangka luar mengendur, tubuh serangga mengembang. Keadaan ini mengakibatkan udara dan luar masuk melalui spirakel menuju ke dalam trakea, kemudian melalui trakeol hingga ke sel-sel tubuh. Pada waktu otot kerangka luar berkontraksi, tubuh belalang mengempis. Akibatnya, udara dan trakea terdesak menuju spirakel untuk dikeluarkan.
Mekanisme pernapasan pada serangga mencakup tiga fase, yaitu fase inspirasi, pertukaran gas, dan ekspirasi. Fase ide memerlukan waktu seperempat detik, spirakel kawasan dada membuka. Fase pertukaran gas memerlukan waktu sekitar satu detik, spirakel kawasan dada ataupun perut menutup. Fase ekspirasi memerlukan waktu sekitar sath detik, spirakel kawasan perut terbuka selama kurang lebih sepertiga detik.
Serangga yang hidup di air rnempunyai alat pernapasan yang berupa insang trakea. Insang trakea merupakan alat pernapasan yang berbentuk tabung, berdinding tipis dengan kaya trakeol,dan terdapat permukaan luas. Perrnukaan yang luas akan meningkatkan proses difusi oksigen dan dalam air menuju sistem trakea.
Larva nyamuk yang hidup di air mempunyai tabung pernapasan yang sanggup dijulurkan ke permukaan air. Tabung tersebut bekerjasama dengan sistem trakea dalam tubuhnya. Beberapa serangga air dewasa, contohnya kumbang air, terdapat cadangan udara yang tersimpan di bawah adminpnya. Kumbang air berenang ke permukaan air untuk bernapas. Sebagian udara yang diisap akan disimpan untuk dipakai pada waktu berada di dalam air.
Darah serangga tak mempunyai kandungan hemoglobin sesampai kemudian tak sanggup mengikat oksigen. Oleh alasannya ialah itu, darah serangga tak berwarna merah. Setelah masuk ke dalam trakea, oksigen menuju ke trakeol,
kemudian masuk ke dalam sel-sel tubuh secara difusi. Karbon dioksida yang merupakan sisa dan pernapasan, dikeluarkan juga rnelalui sistem trakea yang bermuara pada spirakel.
Sistem Pernapasan pada Kalajengking dan Laba-Laba
Alat pernapasan kalajengking dan laba-laba merupakan paru-paru buku. Paru-paru buku tersebut terletak di sisi tubuh bab bawah. Biasanya, paru-paru buku berupa dua buah kantong. Masing-masing terdiri atas lipatan serupa lembaran daun yang berjumlah lima belas hingga kemudian dua puluh lembar.
Lipatan tersebut terbentuk dari lapisan epitel permukaan tubuh yang melekuk ke arah dalam dan membentuk helaian-helaian dalam suatu rongga. Setiap helaian itu bekerjasama dengan udara luar rnelalui lubang spirakel. Melalui lipatan-lipatan itu, darah mengalir di dalam paru-paru buku. Udara masuk melalui stigma, kemudian menyebar di dalam ruang-ruang di antara lipatan-lipatan sesampai kemudian bekerjasama pribadi dengan darah.
Sistern Pernapasan pada Udang-udangan
Hewan-hewan kelompok kelas udang-udangan (Crustacea) yang hidup di air, bernapas dengan insang. Pada umumnya, masing-masing terdapat di rongga atau kamar insang. Kamar-kamar insang terletak di antara branchiostegit (pelindung insang) dan dinding badan.
Di permukaan insang kaya terdapat pembuluh darah dengan membran yang tipis. Oleh alasannya ialah itu. proses pemasukan oksigen dari lingkungan ke darah dan pengeluaran karbon dioksida dan darah ke lingkungan yang berlangsung secara difusi, sanggup terjadi dengan cepat dan efisien.
Keadaan insang binatang kelas udang-udangan bergantung kepada jenis dan habitatnya. Pada umumnya, kalau kemampuan hidup di darat makin meningkat, insang mengalami penyusutan. Kepiting yang hidup di kawasan pasang surut terbawah mempunyai 26 insang, binatang yang hidup di kawasan Iebih bersahabat dengan daratan mempunyai 18 insang, lagikan yang hidup di pantai mempunyai 12 insang.
Jenis udang-udang lain yang sanggup hidup di air dan darat mempunyai rongga insang dengan kaya pembuluh darah. Pada kepiting darat, pertukaran udara terjadi dalam rongga insang. Insang menonjol ke dalam rongga insang yang mecukupkan terjadinya pertukaran udara.
Sistem Pernapasan pada Cacing
Cacing tanah bemapas melalui kulitnya yang tipis. Kulitnya kaya men gandung kapiler darah dan kelenjar lendir yang selalu menghasilkan lendir. Lendir berkhasiat untuk menjaga kulitnya selalu berair supaya oksigen gampang berdifusi melalui kulit. Oksigen berikatan dengan hemoglobin di dalam plasma darah membentuk oksihemoglobin, kemudian diedarkan ke seluruh tubuh melalui pembuluh darah. Lendir yang terdapat pada kulit cacing tanah juga berfungsi untuk memudahkannya bergerak.
Sistem Pernapasan pada Protozoa
Hewan dan flora bersel satu tak terdapat alat pernapasan khusus. Keluar masuknya udara untuk pemapasan binatang bersel satu (protozoa), contohnya Amoeba sp., terjadi melalui selaput atau membran sel secara difusi. Menggunakan oksigen untuk keperluan oksidasi, kadar oksigen di dalam tubuhnya berkurang, lagikan kadar karbon dioksida bertambah.
Hal ini mengakibakan terjadinya perbedaan kadar oksigen di luar dan di dalam sel. Selanjutnya, oksigen berdifusi masuk ke dalam sel. Demikian juga, apabila kadar CO2 di luar sel tetap, lagikan kadar CO2 di dalam sel bertambah, CO2 diluar sel tetap, lagikan kadar CO2 di dalam sel bertambah, CO2 di dalam sel berdifusi ke luar sel.
Demikianlah pembahasan kompleks perihal sistem pernapasan pada binatang avertebrata ibarat serangga, laba-laba, udang-udangan, cacing, protozoa. Semoga bermanfaat untuk kau dalam mencar ilmu biologi. Dirangkum dari buku pelajaran sma, smp
Sistem Pernapasan Binatang Serangga, Laba-Laba, Udang-Udangan, Cacing, Protozoa
4/
5
Oleh
Si Author