Renponsif 3

Sunday, December 10, 2017

Apapun Alasannya, Ngomongin Mantan Itu Sia-sia. Kita Fokus Ke Masa Depan Saja

Ada yang bilang membicarakan mantan itu proses pendewasaan, dan menciptakan sobat semua belajar untuk tak mengulang kesalahan. Tapi ada juga yang berpikiran, membicarakan mantan itu hal tabu yang tak membawa keuntungan. Malah urusan masa lalu yang diungkit dapat saja menjelma batu yang dapat mengganjal hubungan.
Sebenarnya hubungan yang sehat pun cukup dengan saling berbagi pikiran untuk masa depan. Tentang mantan itu urusan belakang yang dapat dibicarakan dapat juga tak, tergantung keputusan masing-masing orang. Nah, sebagai bukti membahas persoalan mantan itu tak diperlukan, sedikit alasan ini menterangkannya.

1. Bertanya soal mantan sama dengan menengok langsung ke belakang. Padahal melirik ke spion untuk sekadar memperhatikan sudah cukup.




cukup melirik ke spion saja via megansierrahaskins.tumblr.com
Kamu ataupun pasanganmu pasti punya cerita dari masa lalu terkait mantan. Cerita itu pun pasti tersipan rapi dan baik dalam ingatan. Tapi, bukan berarti persoalan mantan dapat dengan mudah kamu bahas. Apalagi kalau cerita tentang mantan dari pasanganmu itu kurang menyenangkan untuk diingat kembali.
Alih-alih bertanya soal mantan justru menciptakan beban pikiran pasangan, sebab harus mengingat hal yang sudah coba dilupakan. Kenapa kamu nggak mengurus kisah masa lalumu sendiri. Mengubah kesalahan masa lalumu menjadi pelajaran yang baik untuk hubungan sobat semua ke depannya.
Jika diibaratkan, bertanya soal mantan itu seperti saat mengemudi dan tiba-tiba kamu memutuskan untuk menengok langsung kebelakang. Alasnnya hanya satu, ingin tahu dengan terang atau menyelidiki bagaimana kondisi sebenarnya. Padahal segala sesuatu yang ada dibelakang itu diperhatikan sewajarnya saja, seperti halnya kamu melirik ke spion. Kenapa juga sih nggak dapat lihat ke depan aja?

2. Sebagaimana belati, pembicaraan mantannya itu dapat saja melukai perasaan pasanganmu sendiri. Jangan sampai juga mempengaruhi komunikasi dengan pasanganmu kini.


jangan sampai mempengaruhi komunikasi sobat semua via elizabethwellsphoto.com
Ada sedikit hal tentang mantan yang terlalu sensitif untuk diceritakan. Bisa saja kenangan diselingkuhi, diabaikan begitu saja, atau bahkan dicampakkan dengan alasan yang tak masuk akal.
Sebelum terlanjur membahas, lalu perasaan kamu tergores kembali. Meski goresan itu kecil sekali, tetap saja dapat mempengaruhi komunikasi kamu dan dia yang sudah dibangun dengan susah payah. Yakin kamu ingin hal itu terjadi? Pikirkan lagi, apabila hubunganmu ini lebih berarti daripada persoalan masa lalu semata.

3. Cerita masa lalu dengan mantan itu tak pernah simpel. Mendengar ceritanya secara detail tentang mantannya hanya akan menciptakan hatimu memar.

menyita pikiran dan juga perasaan via elizabethwellsphoto.com
Coba tanya ke pikiranmu sendiri, apa benar kisah tentang mantan itu sesimpel diucapkan? Pada akhirnya pembicaraan tentang mantan memang tak perlu dilakukan. Cerita masa lalu ini hanya akan menciptakan perasaanmu terluka. Ketika pasanganmu bercerita tentang cerita masa lalunya, bukan lega yang kamu dapat. Melainkan memar di hati yang semakin lebam.

4. Masa lalu itu sepenuhnya milik pasanganmu, supayakan dia yang menentukan akan membaginya ke kamu atau tak.

masa lalu itu sepenuhnya milik pasanganmu via www.flickr.com
Kamu boleh merasa, masa depannya merupakan milikmu. Tapi ingat, masa lalunya tetap milik pasangamu sendiri, begitupun dengan masa lalumu. Orang tak ada hak untuk mengungkitnya. Toh, masa lalu layaknya guru privat yang memberi pelajaran langsung ke dirinya saja. Urusan kelak dia akan membagi pelajaran itu atau tak pun jadi keputusan pribadi. Beruntung kalau dia ingin membagi meski sedikit, namun tak rugi juga kalau dia memutuskan untuk menyimpannya rapat-rapat.

5. Penasaran boleh, namun kamu bukan anak kecil yang dapat terus merengek. Sebab kamu sudah paham akan batasan mana yang perlu dan mana yang tak perlu diketahui.

 

pembicaraan masa depan lebih menciptakan kamu dewasa viaelizabethwellsphoto.com
Sedari kecil rasa penasaran itu pasti ada dipikiran seseorang. Memang rasa penasaran kadanga baik sebagai bentuk ketertarikan, minat atau bagian pembelajaran. Tapi, sebagai orang yang cukup dewasa, kamu sudah seharusnya dapat membatasi rasa penasaran. Ada hal yang memang perlu kamu ketahui, namun ada hal yang nggak perlu diketahu. Apalagi persoalan itu menyangkut privasi seseorang.
Kamu memang pasanganya, namun bukan berarti kamu berhak merengek meminta dia membicarakan tentang mantannya. Alih-alih terus memancing pembicaraan mantan menciptakan kamu tampak kekanak-kanakan, lebih baik kamu membicarakan hal lain yang lebih penting untuk hubungan sobat semua ke depan. Pemikiran seperti itu pun lebih terlihat dewasa dimata pasangan.

6. Mantan itu kayak batu yang mengganjal hubungan. Udahlah nggak usah dibicarakan….

jalan di depan sobat semua punya kaya rintangan, namun jangan sampai hanya batu kecil jadi penghambat via time.com
Kamu dan dia pasti selalu berharap hubungan ini terus melaju ke depan tanpa hambatan. Namun, yang namanya kenyataan pasti berbeda dengan harapan. Kelokan, jalan berlumpur, tanjakan atau turunan curam pasti ada di jalan sobat semua. Nah, urusan mantan ini sama saja seperti batu yang dapat mengganjal hubungan sobat semua.
Bedanya aral rintangan yang lain itu nggak dapat dihindari dan perlu kegigihan sobat semua untuk melewatinya. Sedangkan batu merupakan rintang biasa yang masih dapat dihindari bahkan disingkirkan sebelum kamu melewatinya. Jadi masih perlu membicarakan mantan dan masa lalu?
Sudah lah, masa depan sobat semua lebih menyenangkan untuk dibicarakan. Masih kaya juga hal di masa depan yang perlu dipikirkan mantang-matang. Jangan buang baktu sobat semua untuk membahas hal yang sudah jauh dibelakang. Apapun yang sudah tertinggal di belakang memang sudah seharusnya ada di sana.

Sumber artikel ini dari kisah viral
Apapun Alasannya, Ngomongin Mantan Itu Sia-sia. Kita Fokus Ke Masa Depan Saja
4/ 5
Oleh