Jangan pernah menjalani hidup dengan selalu melihat “ke atas”, namun cobalah untuk melihat kebawah. Maka apabila hal itu kamu lakukan, nikmat hidup itu akan jauh lebih terasa indah walaupun kamu berasal dari keluarga yang simpel. Mereka yang bergaya dengan harta orang tuanya bukanlah suatu kebanggaan, mereka yang punya gadget mahal dengan harta orang tua merupakan seorang yang lemah. Jika kamu tahu, nikmat kehidupan bukan didasari oleh harta yang melimpah. Tenamun rasa syukur, jauh lebih berharga dari hal-hal kecil tersebut.
Orang yang bersyukur akan selalu terhindar dari masalah hasutan duniawi. Gak percaya?,,, coba kamu pikirkan, kenapa para pejabat doyan KORUPSI?, sebab mereka tak bersyukur dengan seluruh fasilitas yang sudah mereka miliki. Sesampai kemudian tanpa rasa syukur, mereka selalu merasa masih lebih kurang tanpa memikirkan orang yang lebih susah dari kehidupannya.
1. Kejujuran merupakan langkah mencari rezeki yang halal, walaupun itu dimulai dari pekerjaan yang kecil.
Kejujuran itu tak memandang besar atau kecilnya sesuatu. Menjadi pribadi yang jujur merupakan suatu yang wajib untuk siapa saja. Jika orang tuamu bekerja dengan penuh kejujuran, maka kamu patut berbangga pada mereka. Walaupun itu kecil, namun berkah, walaupun itu sedikit, dengan keberkahan dan label halal telah melekat didalamnya. Sesampai kemudian menjadikannya sangat cukup untuk kehidupannya.
2. Singkirkan segala bentuk gengsi, sebab hidup bukan masalah harta atau pekerjaan mewah. Tenamun masalah moral yang menjadikan semuanya jauh lebih terhormat.
Tuhan tak pernah memandang seseorang dari hartanya, dari pekerjaannya, atau dari bentuk fisiknya, di mata-Nya semua manusia itu sama. Yang menjadi pembeda diantara kita dari manusia yang lain merupakan Iman dan Takwa. Ketika kamu hadir dikehidupan dengan peran menjadi orang yang “kecil”, namun dengan iman, takwa dan moral yang baik akan menepis segala bisikan yang merusak dalam perjalanan hidupmu. Singkirkan segala gengsi dari mereka yang berlenggak lenggok dengan hartanya, mulai lah berbisnis dan tetap bantu serta hormati orang tuamu dalam mencari rezki yang halal. Karena tak ada yang patut dimalukan selama kamu berjuang untuk sesuatu yang halal.
3. Jangan pernah malu pada orang tuamu walaupun mereka hanya seorang petani, pedagang kecil atau pun tukang becak. Selama mereka berjuang untuk yang halal, maka kamu patut berbangga pada mereka.
Jika orang tuamu merupakan seorang petani kecil, seorang pedagang kaki lima atau pun hanya terdapat kedai kecil-kecilan, atau dapat juga orang tuamu merupakan seorang pengayuh becak. Tapi selama mereka bercucuran keringat dalam mencari rezki yang halal, itu jauh lebih “kaya” ketimbang mobil mewah, rumah mewah, gadget mahal, yang kadang didapat dari hasil kecurangan.
2. Singkirkan segala bentuk gengsi, sebab hidup bukan masalah harta atau pekerjaan mewah. Tenamun masalah moral yang menjadikan semuanya jauh lebih terhormat.
Tuhan tak pernah memandang seseorang dari hartanya, dari pekerjaannya, atau dari bentuk fisiknya, di mata-Nya semua manusia itu sama. Yang menjadi pembeda diantara kita dari manusia yang lain merupakan Iman dan Takwa. Ketika kamu hadir dikehidupan dengan peran menjadi orang yang “kecil”, namun dengan iman, takwa dan moral yang baik akan menepis segala bisikan yang merusak dalam perjalanan hidupmu. Singkirkan segala gengsi dari mereka yang berlenggak lenggok dengan hartanya, mulai lah berbisnis dan tetap bantu serta hormati orang tuamu dalam mencari rezki yang halal. Karena tak ada yang patut dimalukan selama kamu berjuang untuk sesuatu yang halal.
3. Jangan pernah malu pada orang tuamu walaupun mereka hanya seorang petani, pedagang kecil atau pun tukang becak. Selama mereka berjuang untuk yang halal, maka kamu patut berbangga pada mereka.
Jika orang tuamu merupakan seorang petani kecil, seorang pedagang kaki lima atau pun hanya terdapat kedai kecil-kecilan, atau dapat juga orang tuamu merupakan seorang pengayuh becak. Tapi selama mereka bercucuran keringat dalam mencari rezki yang halal, itu jauh lebih “kaya” ketimbang mobil mewah, rumah mewah, gadget mahal, yang kadang didapat dari hasil kecurangan.
Sesuatu yang didapat dengan cara yang baik-baik, maka hasilnya pasti akan baik pula. Jadi kenapa kamu mesti malu, yang patut kamu malukan merupakan apabila orang tuamu merupakan orang-orang yang melakukan pekerjaan dengan penuh penipuan dan kecurangan. Walaupun hasilnya merupakan menjadi orang yang kaya, namun hanya kaya yang ada didalam kata saja, namun jauh di dalam hati mereka. Segala bentuk keluh kesah dan ketakutan akan terus menghantui mereka.
4. Cobalah sekali-kali pandangi mereka saat tidur, maka kamu akan rasakan betapa letihnya mereka, tenamun dengan bantuan dan semangat yang kamu berikan, maka jiwa mereka tetaplah kuat.
Ketika orang tuamu lagi tidur, coba pandangilah wajahnya. Pandangilah dan resapi dengan hati, maka kamu dapat rasakah kepenatan yang mereka rasakan sepanjang hari. Tenamun, ketika kamu merupakan anak yang berbakti, suka menolong dan tak pernah malu terhadap mereka. Maka sesungguhnya mereka terdapat jiwa yang sangat kuat. Karena mereka yakin, dengan segala upaya yang mereka lakukan, mereka yakin bahwa kamu akan menjadi orang yang berhasil, orang yang akan membawa perubahan pada keluargamu sendiri.
5. Jangan pernah malu, ketika mereka berbisnis mencari yang halal agar kamu dapat sekolah, kuliah dan mendapatkan pekerjaan atau pun membangun bisnis yang lebih baik.
Mereka berbisnis mencari yang halal agar kamu dapat bersekolah atau pun kuliah. Maka pada saat itu kamu akan terdapat tanggung jawab yang besar, maka jalanilah pekerjaan mu sebagai siswa ataupun mahasiswa/wi dengan baik. Tugas utamamu hanyalah menjadi siswa atau mahasiswa/wi yang berpendidikan, sesampai kemudian suatu saat kelak. kamu lulus dan dapat mendapatkan pekerjaan atau pun membangun sebuah bisnis yang jauh lebih baik, maka jangan pernah lupakan mereka yang sudah mengantarkanmu pada titik tersebut.
6. Jangan pernah malu, sebab mereka yakin padamu. Bahwa kamu akan menjadi orang yang berhasil, yang dapat membawa perubahan pada keluarga dan bangsamu.
Setiap orang tua selalu menaruh harapan yang besar pada anaknya. Maka perjuanganmu untuk dapat menjadi orang yang berhasil merupakan bentuk rasa syukur dan terima kasihmu pada mereka. Walaupun orang tua tak pernah meminta, namun kamu harus tau, bahwa itu hanya akan timbul dari kesadaran diri sendiri saja. Mereka selalu berdo’a agar kamu dapat menjadi orang yang hebat, orang yang akan membawa perubahan pada keluarga.
7. Saat kamu berhasil, dan ingin menikah dengan kekasih pujaan hatimu, maka jangan pernah malu memperkenalkan dia pada orang tuamu.
Keberhasilan seorang anak itu bukan hanya hasil dari bisnis dia sendiri. Tenamun, tak akan pernah lepas dari peran orang tua. Ketika kamu berhasil dan bersiap untuk menikah, maka jangan pernah malu memperkenalkan kekasihmu pada orang tuamu. Cukup hanya 1 kisah malin kundang yang ada di dunia ini. Jangan sampai kamu menjadi penerus dari perjuangan malin kundang. Jika kekasihmu tak suka dengan orang tuamu, maka campakkanlah dia dan carilah seseorang yang lebih baik, seseorang yang dapat menyayangi orang tuamu dengan hati tulus ikhlas.
8. Tetaplah menjadi orang yang pandai bersyukur terhadap apa yang kamu dan orang tuamu miliki. Karena dengan syukur, rezki itu akan terus bertambah.
Walaupun orang tuamu bukanlah orang kaya, tenamun sobat semua selalu bersyukur terhadap rezki yang diberikan. Maka yakinlah bahwa rezki itu akan terus ditambah. Syukur akan menciptakan yang sedikit terasa cukup, akan menciptakan yang biasa menjadi luar biasa, akan menciptakan suatu yang sempit menjadi lapang. Jadilah orang yang pandai bersyukur, dengan syukur maka rasa kaya sesungguhnya dapat kamu miliki dalam setiap langkah kehidupanmu.
Semoga dengan sedikit ulasan diatas dapat memberikan kita kesadaran atas apa yang telah diperjuangkan orang tua untuk kita sesampai kemudian kita dapat sekolah dan sukses sampai sekarang ini, semua itu tak luput dari kerja keras dan doa orang tua kita, mereka tak pernah putus asa ketika lagi berbisnis untuk memajukan pendidikan kita, maka apa salahnya apabila kita membalas budi mereka walaupun itu mustahil sebab jasa merka tak dapat tergantikan dengan uang, setaknya kita bersyukur atas nikmat yang diberikan tuhan kepada kita dan selalu menyayangi kedua orang tua kita.
Sumber artikel ini dari kisah viral4. Cobalah sekali-kali pandangi mereka saat tidur, maka kamu akan rasakan betapa letihnya mereka, tenamun dengan bantuan dan semangat yang kamu berikan, maka jiwa mereka tetaplah kuat.
Ketika orang tuamu lagi tidur, coba pandangilah wajahnya. Pandangilah dan resapi dengan hati, maka kamu dapat rasakah kepenatan yang mereka rasakan sepanjang hari. Tenamun, ketika kamu merupakan anak yang berbakti, suka menolong dan tak pernah malu terhadap mereka. Maka sesungguhnya mereka terdapat jiwa yang sangat kuat. Karena mereka yakin, dengan segala upaya yang mereka lakukan, mereka yakin bahwa kamu akan menjadi orang yang berhasil, orang yang akan membawa perubahan pada keluargamu sendiri.
5. Jangan pernah malu, ketika mereka berbisnis mencari yang halal agar kamu dapat sekolah, kuliah dan mendapatkan pekerjaan atau pun membangun bisnis yang lebih baik.
Mereka berbisnis mencari yang halal agar kamu dapat bersekolah atau pun kuliah. Maka pada saat itu kamu akan terdapat tanggung jawab yang besar, maka jalanilah pekerjaan mu sebagai siswa ataupun mahasiswa/wi dengan baik. Tugas utamamu hanyalah menjadi siswa atau mahasiswa/wi yang berpendidikan, sesampai kemudian suatu saat kelak. kamu lulus dan dapat mendapatkan pekerjaan atau pun membangun sebuah bisnis yang jauh lebih baik, maka jangan pernah lupakan mereka yang sudah mengantarkanmu pada titik tersebut.
6. Jangan pernah malu, sebab mereka yakin padamu. Bahwa kamu akan menjadi orang yang berhasil, yang dapat membawa perubahan pada keluarga dan bangsamu.
Setiap orang tua selalu menaruh harapan yang besar pada anaknya. Maka perjuanganmu untuk dapat menjadi orang yang berhasil merupakan bentuk rasa syukur dan terima kasihmu pada mereka. Walaupun orang tua tak pernah meminta, namun kamu harus tau, bahwa itu hanya akan timbul dari kesadaran diri sendiri saja. Mereka selalu berdo’a agar kamu dapat menjadi orang yang hebat, orang yang akan membawa perubahan pada keluarga.
7. Saat kamu berhasil, dan ingin menikah dengan kekasih pujaan hatimu, maka jangan pernah malu memperkenalkan dia pada orang tuamu.
Keberhasilan seorang anak itu bukan hanya hasil dari bisnis dia sendiri. Tenamun, tak akan pernah lepas dari peran orang tua. Ketika kamu berhasil dan bersiap untuk menikah, maka jangan pernah malu memperkenalkan kekasihmu pada orang tuamu. Cukup hanya 1 kisah malin kundang yang ada di dunia ini. Jangan sampai kamu menjadi penerus dari perjuangan malin kundang. Jika kekasihmu tak suka dengan orang tuamu, maka campakkanlah dia dan carilah seseorang yang lebih baik, seseorang yang dapat menyayangi orang tuamu dengan hati tulus ikhlas.
8. Tetaplah menjadi orang yang pandai bersyukur terhadap apa yang kamu dan orang tuamu miliki. Karena dengan syukur, rezki itu akan terus bertambah.
Walaupun orang tuamu bukanlah orang kaya, tenamun sobat semua selalu bersyukur terhadap rezki yang diberikan. Maka yakinlah bahwa rezki itu akan terus ditambah. Syukur akan menciptakan yang sedikit terasa cukup, akan menciptakan yang biasa menjadi luar biasa, akan menciptakan suatu yang sempit menjadi lapang. Jadilah orang yang pandai bersyukur, dengan syukur maka rasa kaya sesungguhnya dapat kamu miliki dalam setiap langkah kehidupanmu.
Semoga dengan sedikit ulasan diatas dapat memberikan kita kesadaran atas apa yang telah diperjuangkan orang tua untuk kita sesampai kemudian kita dapat sekolah dan sukses sampai sekarang ini, semua itu tak luput dari kerja keras dan doa orang tua kita, mereka tak pernah putus asa ketika lagi berbisnis untuk memajukan pendidikan kita, maka apa salahnya apabila kita membalas budi mereka walaupun itu mustahil sebab jasa merka tak dapat tergantikan dengan uang, setaknya kita bersyukur atas nikmat yang diberikan tuhan kepada kita dan selalu menyayangi kedua orang tua kita.
Jangan Pernah Malu Orang Tua Kita Petani, Karena Rizekinya Berkah Dunia dan Akhirat..
4/
5
Oleh
Si Author