Menstruasi atau dikenal juga dengan istilah haid merupakan suatu perubahan fisiologis pada seorang wanita yang telah dewasa. Menstruasi akan terjadi secara berkala atau berulang setiap bulannya. Proses terjadinya menstruasi dipengaruhi oleh dua hormon, yaitu horm0n pr0gester0n dan h0rmon estr0gen.
Fase menstruasi merupakan proses pelepasan dinding rahim (endometrium) disertai dengan perdarahan yang terjadi setiap bulan kecuali pada saat hamil.
Fase menstruasi dihitung sejak hari pertama dimana terjadi perdarahan dan berakhir sebelum siklus menstruasi berikutnya. Umumnya terjadi antara 21-40 hari, kekayaan wanita mengalami siklus 28-30 hari.
Meskipun fase menstruasi telah dilalui setiap bulannya, namun masih kaya yang belum mengetahui apa saja yang terjadi dari masing-masing fase siklus haid tersebut. Padahal dengan memahami hal ini, maka Anda akan dapat memaklumi apa yang lagi dialami oleh tubuh dan mempersiapkan siasat untuk menghadapinya.
Secara umum, fase menstruasi pada wanita terbagi ke dalam empat tahapan. Masing-masing fase dipengaruhi dan berkaitan erat dengan sistem koordinasi horm0n reproduksi. Untuk lebih terangnya, berikut ini fase-fase menstruasi yang perlu Anda ketahui.
Memahami 4 Fase Siklus Menstruasi Secara Berurutan
Berikut 4 Fase Siklus Menstruasi yang dimaksud :
Fase menstruasi atau pendarahan (hari 1 sampai 5)
Fase folikular (hari 1 sampai 13)
Fase ovulasi (hari 14)
Fase luteal (hari 15-28)
Fase folikular (hari 1 sampai 13)
Fase ovulasi (hari 14)
Fase luteal (hari 15-28)
1. Fase Menstruasi atau Pendarahan
Fase keluarnya darah haid ini dimulai pada hari pertama menstruasi dan berlangsung sampai hari ke-5 dari siklus menstruasi. Beberapa sumber menyebutkan dapat berlangsung sampai hari ke-7 dan ini masih dianggap normal.
Peristiwa berikut terjadi selama fase haid ini :
H0rmon pr0gesteron turun drastis.
Lapisan rahim luruh dan keluar dalam bentuk darah menstruasi.
Darah yang keluar sekitar 10 ml sampai 80 ml.
Lapisan rahim luruh dan keluar dalam bentuk darah menstruasi.
Darah yang keluar sekitar 10 ml sampai 80 ml.
Pada fase menstruasi ini Anda cukup mengalami kram perut. Kram ini disebabkan oleh kontraksi rahim dan otot-otot perut untuk mengusir darah haid.
Selama pekan ini, kondisi fisik berada pada titik terendah, bahkan dapat dikatakan terdapat energi terendah diantara fase siklus menstruasi lainnya. Oleh sebab itu, wanita cenderung lemas dan ingin beristirahat.
Selama pekan ini, kondisi fisik berada pada titik terendah, bahkan dapat dikatakan terdapat energi terendah diantara fase siklus menstruasi lainnya. Oleh sebab itu, wanita cenderung lemas dan ingin beristirahat.
Meskipun butuh istirahat, namun tiduran saja di kamar juga tak dianjurkan. Lakukanlah gerakan ringan seperti berjalan di halaman, melihat pemandangan, dan aktifitas ringan lainnya. Di samping itu, penuhilah kebutuhan cairan dan asupan makanan, sebab pada fase ini Anda butuh energi ekstra.
2. Fase Folikular
Ini disebut fase folikuler sebab kelenjar pituitari (hipofisia) melepaskan h0rmon yang disebut Follicle Stimulating Horm0ne (FSH), yang meran*gsang folikel dalam 0varium untuk tumbuh menjadi dewasa (matang).
Fase ini juga dimulai dari hari pertama menstruasi, tenamun berlangsung sampai hari ke-13 dari siklus menstruasi.
Peristiwa berikut terjadi selama fase ini :
Kelenjar hipofisis di otak mengeluarkan h0rmon FSH yang meran*gsang sel-sel telur dalam ovarium untuk tumbuh.
Salah satu sel telur mulai masak di dalam struktur yang disebut folikel (kantung). Dibutuhkan 13 hari bagi sel telur untuk mencapai kematangan.
Salah satu sel telur mulai masak di dalam struktur yang disebut folikel (kantung). Dibutuhkan 13 hari bagi sel telur untuk mencapai kematangan.
Ketika sel telur matang, folikel mengeluarkan h0rmon yang merangsang rahim untuk membentuk lapisan pembuluh darah dan jaringan lunak yang baru disebut endometrium. Ini merupakan langkah untuk pemulihan dari fase menstruasi yang pertama.
Selain itu, estr0gen dan test0ster0n mulai meningkat selama fase ini. Hal ini akan memberikan dorongan energi, dan juga dapat meningkatkan mood dan otak. Anda bahkan cukup merasa lebih tegas dan berani mengambil risiko. Test0steron meran*gsang lib*ido lagikan estr0gen menciptakan wanita merasa lebih terbuka dan menekan na*fsu makannya.
3. Fase Ovulasi
Ovulasi merupakan puncak dari semua kerja keras tubuh selama fase menstruasi sebelumnya. Atas perintah otak melalui produksi homr0n LH (luteinizing horm0ne) sel telur yang sudah matang akan dilepaskan dari folikel di ovarium ke saluran tuba (tuba fallopi) dan akan bertahan selama 12-24 jam.
Kejadian ini terjadi pada hari ke-14 dari siklus, sel telur yang dilepaskan tersapu ke tuba falopi oleh silia fimbriae. Fimbriae merupakan struktur berbentuk seperti jari-jari yang terletak di ujung tuba falopi dekat dengan 0varium. Sedangkan silia yang merupakan rambut getar yang halus yang depat menghantarkan sel telur menuju ke rahim.
Pada fase ini Estr0gen dan test0steron meningkat ke tingkat puncak, sesampai kemudian meningkatkan efek dari fase folikular. Anda cukup merasa bahwa Anda terlihat lebih baik dan merasa lebih percaya diri sesampai kemudian akan lebih mudah untuk verbalisasi pikiran dan perasaan. Plus, gairah seks akan berada di puncak tertinggi!
4. Fase Luteal
Disebut fase luteal sebab pada fase menstruasi ini terbentuk korpus luteum pada0varium yang merupakan bekas folikel setelah ditinggal sel telur. Korpus luteum menghasilkan h0rm0n pr0gester0n.
Ini merupakan fase menstruasi yang terkahir. Fase luteal dimulai pada hari ke-15 dan berlangsung sampai akhir siklus menstruasi.
Peristiwa berikut terjadi selama fase luteal :
Sel telur dilepaskan selama fase ovulasi tetap di tuba falopi selama 24 jam.
Jika sel sp*er*ma tak membuahi sel telur dalam waktu tersebut, sel telur akan hancur.
H0rmon pr0gesteron yang menyebabkan rahim untuk mempertahankan endometrium akan habis pada akhir siklus menstruasi. Hal ini menyebabkan dimulainya kembali fase siklus menstruasi berikutnya.
Jika sel sp*er*ma tak membuahi sel telur dalam waktu tersebut, sel telur akan hancur.
H0rmon pr0gesteron yang menyebabkan rahim untuk mempertahankan endometrium akan habis pada akhir siklus menstruasi. Hal ini menyebabkan dimulainya kembali fase siklus menstruasi berikutnya.
Pada fase luteal estr0gen dan test0steron akan menurun dan sebagai gantinya tubuh mulai memproduksi pr0gesteron seperti penterangan di atas. Ini merupakan horm0n anti-kecemasan alami, sesampai kemudian Anda berada pada suasana perasaan yang ‘stabil’ setelah ‘menggebu-gebu’ pada fase Ovulasi.
Namun, pada bagian kedua dari fase menstruasi yang terakhir ini merupakan sangat sulit bagi kekayaan kaum hawa. Pasalnya, bagi yang ada kecendrungan, dapat merasakan gejala PMS seperti keinginan makan karbohidrat tinggi, perut kembung, sakit kepala, kecemasan dan kemurungan. Tak lama lagi dari gejala-gejala ini, maka datanglah menstruasi berikutnya.
Nah sobat, seperti itu lah fase menstruasi yang terjadi pada wanita setiap bulannya. Mood seorang wanita kadang naik turun sebab dipengaruhi oleh h0rmon yang juga ikut naik turun.
Demikian penterangan tentang fase menstruasi. Semoga bermanfaat dan menambah wawasan bagi Anda. Mohon maaf apabila ada kesalahan ataupun kekurangan.
Sumber:Wajibbaca.com
Sumber artikel ini dari kisah viral
Ternyata Tidak Setiap Wanita Paham akan 4 Fase Menstruasi ini, Padahal Penting
4/
5
Oleh
Si Author