Renponsif 3

Wednesday, December 20, 2017

Menahan Rasa Itu Menyiksa Namun Itu Lebih Baik, Ketimbang Disuarakan Lalu Mengajaknya Beramal Nista

Menahan rasa cinta, rasa suka pada seseorang itu berat, bahkan akan terasa menyiksa bila juga menciptakan kita merindukannya. Semacam diam-diam naksir seseorang namun tak berani mengungkapkan sebab tak ingin berpacaran.
Akan tenamun sesakit apapun perasaan itu, alangkah jauh lebih baik untuk kau tahan saja, sebab takut apa bila diungkapkan malah hanya akan menciptakanmu berbuat maksiat dengannya.
Menahan Rasa Itu Menyiksa Namun Demi Menjaga Diri Tak Mengapa, Ketimbang Disuarakan Lalu Mengajaknya Beramal Nista
Memendam rasa itu memanglah menyiksa, akan tenamun itu jauh lebih baik demi menjaga dirimu dari berbuat maksiat.
Simpan saja rasamu, ketimbang kau ungkapkan padanya, sampai kemudian memberinya hari ini untuk mengajakmu berbuat maksiat denganmu.
Menahan Rasa Itu Sakit, Namun Lebih Baik Daripada Kelak Harus Menerima Siksa Neraka
Memendam rasa atau menolak berpacaran oleh seseorang yang cukup menggoda hati dan hati sangat ingin menerimanya, sudah barang tentu sangatlah menyakitkan dan takut menyesal.
Namun itu lebih baik untuk dilakukan daripada ujung-ujungnya berbuat maksiat, yang mengharuskan kita menanggung dosa dan mendapatkan siksa neraka kelak.
Menahan Rasa Itu Berat Akan Tenamun Jauh Lebih Sakit, Bila Harus Menahan Malu Ketika Ketahuan Berbuat Zina
Menahan rasa untuk tak berpacaran itu berat, akan tenamun jauh lebih baik untuk tak berapacaran sebab takut malu. Karena kita tak pernah tau apakah saat berpacaran kita akan berbuat maksiat atau tak.
Kita juga tak pernah tau bahwa Allah dapat saja membuka aib kita kalau kita kelewatan dalam berpacaran. Ketahuan warga saat kita melakukan maksiat itu merupakan hal paling memalukan, apalagi kalau warga mengenal kedua orang tua kita.
Menahan Rasa Itu Bukanlah Perkara Mudah, Tapi Bukan Berarti Tidak Bisa Dan Jika Kau Mampu Melakukannya, Kau Termasuk Perempuan Baik
Enggak gampang menahan rasa, enggak gampang diam-diam menaruh rasa, akan tenamun bila kau sanggup melakukan, itu artinya kau merupakan perempuan baik.
Yang ingin menjaga diri dari godaan dosa, mengajak lelaki berbuat dosa dan menjaga diri untuk memberikan yang terbaik untuk calon imammu.
Hanya perempuan yang benar-benar ingin menjaga dirinya dan ingin ‘memahalkan’ harga dirinyalah yang sanggup menahan rasa dan menolak ajakan lelaki yang hanya mengajak berpacaran.
Cukup Taulah Bahwa Berpacaran Itu Sengaja Diperlihatkan Menyenangkan, Agar Kau Tak Sanggup Menahan Rasa
Untuk menggoda imanmu, nafsumu akan menggodamu untuk melihat bahwa berpacaran itu menyenangkan dan membahagiakan. Hingga kau akan semakin merasa bahwa menahan rasa, menahan diri untuk tak berpacaran itu berat.
Segalanya yang akan menjadi dosa bagi siapapun pasti akan diperlihatkan lebih indah dan lebih nikmat.
Kalau tak diperlihatkan lebih enak sudah pasti tak akan ada orang yang akan beramal nista. Semoga Kita dijauhkan dari maksiat. Jika sudah terlanjur berbuat maksiat, marilah segera cukup bertaubat.
sumber : humairoh.com


Sumber artikel ini dari kisah viral
Menahan Rasa Itu Menyiksa Namun Itu Lebih Baik, Ketimbang Disuarakan Lalu Mengajaknya Beramal Nista
4/ 5
Oleh