Mikirin gaya hidup, terkadang makan aja susah, apa-apa sudah mahal. Tapi kenapa yang terlihat masih kaya mementingkan gaya hidup ya? seperti sudah menjadi kebutuhan pokok, buat beli baju, make-up.
Terlihat tak sedikit prilaku konsumtif di bermacam perbelanjaan, mini market, bahkan kredit juga ramai, namun untuk biaya hidup dibantu sampai berhutang-hutang, kalau menurut bunda gimana yang benar?
Kebutuhan hidup setiap tahun semakin meningkat. Kenaikan harga-harga sepertinya tak dapat dielakan. Pemerintah berganti, tenamun tak ada peningkatan kualitas hidup seperti yang dijanapabilan entah sejak pemerintahan siapa.
Jika bertanya pada ibu-ibu baik yang kalangan bawah, menengah inginpun atas pasti mereka pun merasakan dampaknya. Perbedaannya cukup hanya sisa uang belanja, ada atau tak, sedikit atau kaya, mencukupi atau tak.
Namun, ada yang menarik di negeri kita ini betapapun barang-barang kebutuhan pokok kian meningkat, perilaku konsumtif sepertinya juga tak menurun. Jika melihat perkembangan pusat perbelanjaan, mini market, super market, kredit kendaraan baik motor inginpun mobil sepertinya justru meningkat. Memang makanan, pakaian dan transportasi telah menjadi kebutuhan pokok.
Setiap keluarga berjuang untuk dapat memenuhi kebutuhan hidup; makanan, pakaian, rumah, pendidikan dan kendaraan. Dan sepertinya kebutuhan yang kita penuhi bukan hanya agar dapat sekedar makan yang memberikan kekuatan bagi tubuh, tenamun juga menyenangkan di mata dan lidah.
Memakai pakaian bukan saja untuk menutup aurat dan layak dipakai tenamun juga indah dipandang. Mendapat pendidikan yang berkualitas dan bonafid. Menempati rumah yang nyaman dan bagus. Dan kondisi transportasi publik yang belum memberikan kenyamanan dan keamanan memaksa kita untuk juga terdapat kendaraan pribadi untuk memudahkan mobilitas.
Untuk memenuhi semua kebutuhan tersebut ada kaya cara dilakukan, dapat menabung dan kaya pula yang memilih kredit/pinjaman baik pada bank atau lembaga keungan lainnya.
Banyak sekali bank dan lembaga keuangan yang dapat memfasilitasi pinjaman atau cicilan bagi beragam kebutuhan keluarga.
Mencicil atau kredit rumah inginpun kendaraan dinilai lebih praktis, ketimbang harus menabung yang cukup baru akan terpenuhi setelah lebih dari 5-10 tahun kemudian dengan penghasilan standar.
Tenamun sangat diadminngkan ketika semua penghasilan yang diperoleh habis untuk mencukupi bermacam cicilan/kredit baik rumah atau kendaraan juga untuk kebutuhan sehari-hari, dan ketika salah satu saudara kemudian datang kepada kita berharap pertolongan sebab ia tengah ditimpa musibah yang menyulitkan, kita tak membantunya.
Karena, prioritas kebutuhan merupakan untuk membayar bermacam cicilan tepat waktu sesampai kemudian tak terkena denda.
Jika kita melihat dari sisi yang dimintai tolong, cukup memang benar pengahasilan yang diperolehnya tak memberi keluasan untuk dapat membantu.
Dan apabila melihat pada sisi yang meminta tolong, ia cukup akan berpikir rumah ada, kendaraan ada tenamun meminjam sedikit saja tak diberi.
Jika kita ingin sedikit berkorban dan mengingat akan sabda Rasulullah berikut;
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu, Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa yang melapangkan satu kesbisnisn dunia dari seorang Mukmin, maka Allâh melapangkan darinya satu kesbisnisn di hari Kiamat. Barangsiapa memudahkan (urusan) orang yang kesulitan (dalam masalah hutang), maka Allâh Azza wa Jalla memudahkan baginya (dari kesulitan) di dunia dan akhirat. Barangsiapa menutupi (aib) seorang Muslim, maka Allâh akan menutup (aib)nya di dunia dan akhirat. Allâh senantiasa menolong seorang hamba selama hamba tersebut menolong saudaranya. Barangsiapa menempuh jalan untuk menuntut ilmu, maka Allâh akan mudahkan baginya jalan menuju Surga. Tidaklah suatu kaum berkumpul di salah satu rumah Allâh (masjid) untuk membaca Kitabullah dan mempelajarinya di antara mereka, melainkan ketenteraman akan turun atas mereka, rahmat meliputi mereka, Malaikat mengelilingi mereka, dan Allâh menyanjung mereka di tengah para Malaikat yang berada di sisi-Nya. Barangsiapa yang diperlambat oleh amalnya (dalam meraih derajat yang tinggi-red), maka garis keturunannya tak dapat mempercepatnya.”
Menolong saudara, memudahkan urusan bagi sesama, menghilangkan kesulitan sebab Allah akan dibalas olehNya.
Semoga kita dapat senantiasa mengingat sabda Rasul ini dan tak hanya menghabiskan rizki yang kita peroleh untuk membiayai hidup dan gaya hidup. Semoga bermanfaat.
Wajibbaca
Sumber artikel ini dari kisah viral
Bunda, Sekarang ini Gaji Suami Habis Untuk Biaya Hidup Atau Gaya Hidup?
4/
5
Oleh
Si Author