Renponsif 3

Showing posts with label adab suami istri. Show all posts
Showing posts with label adab suami istri. Show all posts

Friday, January 19, 2018

Buat Para Orang Tua Hati-Hati Memaksa Anak Menikah, Bisa Jadi Dosa yang Sangat Besar! Begini Dalilnya

Tidak dapat dipungkiri, masih kaya orang tua memaksa anak gadisnya menikah dengan dengan pria pilihan orang tua. Padahal, hal tersebut terang-terang terlarang dalam Islam dan menimbulkan dosa yang sangat besar! Berikut dalil tentang masalah tersebut!
Inilah yang kerap terjadi di Indonesia, kaya wanita yang dipaksa oleh orang tua untuk menikah dengan orang yang tak dikendakinya.
Karena alasan takut dan ancaman serta ingin membahagiakan orang tua akhirnya pernikahan tersebut terjadi, padahal hati sang anak tak ridho dengan pernikahan tersebut.
Perlu orang tua pahami, memaksa anak perempuan untuk menikah dengan lelaki yang tak dicintai, sejatinya kedzaliman.
Haram bagi wali seorang wanita untuk memaksanya menikah dengan lelaki yang tak dia cintai, seperti yang kami rangkum dari konsultasisyariah.com.
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengingatkan tentang tugas wali terhadap putrinya sebelum menikah,
لَا تُنْكَحُ الْبِكْرُ حَتَّى تُسْتَأْذَنَ
“Gadis tak boleh dinikahkan sampai dia dimintai izin.” (HR. Bukhari 6968 & Muslim 1419).
Hadis ini dipahami para ulama berlaku untuk semua gadis dan semua wali. Karena itu, Imam Bukhari memberi judul hadis ini dengan pernyataan,
باب لا يُنكح الأبُ وغيره البكرَ والثَّيِّبَ ، إلا برضاهما
“Ayah inginpun wali lainnya tak boleh menikahkan seorang gadis inginpun janda, kecuali dengan keridhaannya”. (Shahih Bukhari, bab ke-41).
Sekali lagi orang tua harus faham, memaksa anak perempuan untuk menikah dengan lelaki yang tak dicintai, sejatinya kedzaliman.
Dari mana si wanita dapat merasakan kebahagiaan, sementara dia harus bersama orang yang tak dia cintai.
Karena tujuan utama menikah merupakan untuk mewujudkan kebahagiaan kedua belah pihak. Kedua pasangan suami istri. Bukan kebahagiaan orang tua.
Karena itu, Syaikhul Islam menganggap sangat aneh adanya kasus pemaksaan dalam pernikahan. Beliau mengatakan,
وأمَّا تزويجها مع كراهتها للنكاح ، فهذا مخالف للأصول والعقول ، والله لم يُسوِّغ لوليها أن يُكرهها على بيع أو إجارة إلا بإذنها ، ولا على طعام ، أو شراب ، أو لباس ، لا
تريده ، فكيف يكرهها على مباضعة ومعاشرة من تكره مباضعته ! ، ومعاشرة من تكره معاشرته !.
والله قد جعل بين الزوجين مودةً ورحمة ، فإذا كان لا يحصل إلا مع بغضها له ونفورها عنه ، فأيُّ مودةٍ ورحمةٍ في ذلك !!
“Menikahkan anak perempuan padahal dia tak menyukai pernikahan itu, merupakan tindakan yang bertentangan dengan prinsip agama dan logika sehat. Allah tak pernah mengizinkan wali wanita untuk memaksanya dalam transaksi jual beli, kecuali dengan izinnya. Demikian pula, ortu tak boleh memaksa anaknya untuk makan atau minum atau memakai baju, yang tak disukai anaknya. Maka bagaimana cukup dia tega memaksa anaknya untuk berhubungan dan bergaul dengan lelaki yang tak dia sukai berhubungan dengannya. Allah menjadikan rasa cinta dan kasih adminng diantara pasangan suami istri. Jika pernikahan ini terjadi dengan diiringi kebencian si wanita kepada suaminya, lalu dimana ada rasa cinta dan kasih adminng??” (Majmu’ Fatawa, 32/25).
Status pernikahan sebab terpaksa
Ketika orang tua memaksa putrinya untuk menikah, maka status pernikahan tergantung kepada kerelaan pengantin wanita. Jika dia rela dan bersedia dengan pernikahannya maka akadnya sah. Jika tak rela, akadnya batal. Buraidah bin Hashib radhiyallahu ‘anhu menceritakan, Ada seorang wanita yang mengadukan sikap ayahnya kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Dia mengatakan,
“Ayahku memaksa aku menikah dengan keponakannya. Agar dia terkesan lebih mulia setelah menikah denganku.”
Kata sobat Buraidah, “Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menyerahkan urusan pernikahan itu kepada si wanita.”
Kemudian wanita ini mengatakan,
قَدْ أَجَزْتُ مَا صَنَعَ أَبِي ، وَلَكِنْ أَرَدْتُ أَنْ تَعْلَمَ النِّسَاءُ أَنْ لَيْسَ إِلَى الْآبَاءِ مِنْ الْأَمْرِ شَيْءٌ
Sebenarnya aku telah merelakan apa yang dilakukan ayahku. Hanya saja, aku ingin agar para wanita mengetahui bahwa ayah sama sekali tak punya wewenang memaksa putrinya menikah. (HR. Ibn Majah 1874, dan dishahihkan oleh al-Wadhi’I dalam al-Shahih al-Musnad, hlm. 160).
Dan ketika si wanita tak bersedia dan tak rela dengan pernikahannya, dia tak boleh untuk berduaan dengan suaminya, demikian pula sebaliknya, suami tak boleh meminta istrinya untuk berduaan bersamanya.
Ini berlaku selama dia tak ridha dengan pernikahannya. Sekalipun dia tak ridha, namun tak otomatis pisah
Dalam arti, perpisahan harus dilakukan melalui ucapan talak yang dilontarkan suami atau istri menggugat ke Pengadilan, untuk dilakukan fasakh. Mengingat ada sebagian ulama yang menilainya sebagai pernikahan yang sah.
Sesampai kemudian yang dapat dilakukan wanita ini, meminta suaminya untuk mengucapkan kata cerai. Atau dia mengajukan ke pengadilan agar diceraikan hakim (fasakh).
Ada pertanyaan yang diajukan kepada Lajnah Daimah,
“Bagaimana hukum islam untuk wanita yang dinikahkan paksa ortunya.”?
Jawaban Lajnah,
إذا لم ترض بهذا الزواج ، فترفع أمرها إلى المحكمة ، لتثبيت العقد أو فسخه
“Jika dia tak rela dengan pernikahannya, dia dapat mengajukan masalahnya ke pengadilan, untuk ditetapkan apakah akadnya dilanjutkan ataukah difasakh.” (Fatwa Lajnah, 18/126)
Demikanlah hukum memaksa anak wanita menikah denga pri yang tak diinginkannya, semoga menambah wawasan kita sebagai orang tua. Wallahu A’lam. Semoga bermanfaat.


Sumber artikel ini dari kisah viral

Buat Para Suami Wajib Tahu..Lima Keadaan Ini Bisa Membuat Istri Merasa Tak Dihargai dan Tak Bahagia

Teruntuk para suami. Mungkin selama ini istri diam dan tak mempermasalahkan semua kegiatan Anda. Namun sejatinya, ada sedikit hal yang menciptakan istri merasa tak dihargai dan menciptakan hatinya sedih.
Mulai sekarang, belajarlah untuk tak melakukan hal-hal yang kerap dianggap sepele ini kepada istri Anda!
Para suami tentu perlu memahami hal ini. Pada kenyataannya memang ada perbedaan persepsi akan kebutuhan perhatian ini antara suami dan istri.
Karena itu, suami perlu mengetahui kebutuhan istri dalam masalah perhatian ini, dan berbisnis untuk mewujudkan apa yang diharapkan istri.
Berikut sedikit hal yang menciptakan istri merasa diabaikan oleh suami, seperti dikutip dari ruangmuslimah.com, dan tentunya suami harus tahu.
1. Suami lebih sibuk dengan gadgetnya, apalagi saat pulang kerja atau pulang dari tugas luar.
Istri yang menunggu penuh rindu, ingin bercerita dan mendengarkan cerita suami, tentu merasa diabaikan apabila suami setiba di rumah langsung membuka gadgetnya, meskipun suami duduk di samping istri.
Begitu juga bila makan bersama, namun mata tak lepas dari gadgetnya. Istri merasa tak dihargai keberadaannya.
2. Suami kerap menjalin komunikasi dengan perempuan lain.
Baik teman kantor, teman lama apalagi hanya teman di dunia maya, baik langsung inginpun via social media.
Apalagi ketika hal yang dibicarakan bukan hal yang penting, sekedar say hello, bertanya hal sepele, apalagi hal-hal sensitive seperti curhat tentang masalahnya atau bahkan pasangan hidupnya.
3. Suami kaya menghabiskan waktu liburnya dengan aktivitas bersama teman-temannya.
Istri merasa suami mengabaikannya dan juga anak-anak ketika suami jarang atau bahkan tak pernah bersantai dengan keluarga meski hanya sebentar.
Kebersamaan ini sangat dibutuhkan, apalagi kedekatan anak dengan ayahnya juga merupakan salah satu kebutuhan penting anak.
4. Suami tak memperhatikan kebutuhan istri
Istri merasa diabaikan ketika suami tak peduli dengan penampilan istri. Suami tak peduli akan baju yang sudah lusuh, sandal yang sudah usang, atau tas yang sudah sangat kusam.
Ingatlah, kaya istri yang takut dan sungkan meminta pada suami, meski itu dalam cakupan tanggung jawab suami sebab khawatir termasuk istri yang tak bersyukur pada suami, atau istri yang meminta sesuatu yang tak mampu dipenuhi oleh suami.
5. Suami lebih memperhatikan keluarga besarnya.
Setiap orang pasti ingin memperhatikan keluarga besarnya, apalagi orangtuanya. Bagi seorang perempuan, ada keterbatasan dalam memberikan perhatian ini ketika ia sudah menikah. Misalnya, Istri harus mendapatkan ijin suami ketika ingin berkunjung ke rumah orang tuanya.
Demikian juga ada keterbatasan finasial yang dihadapi istri, apalagi bila istri tak bekerja.
Istri merasa diabaikan ketika suami memberikan perhatian yang tak seimbang antara keluarga besar suami dan keluarga besarnya.
Karena itu, para suami perlu memperhatikan ke lima hal tersebut, agar istri selalu merasa nyaman dan bahagia.
Para suami hendaknya memahami, bahwa sesungguhnya seorang istri shalihah senantiasa ingin menjadi istri yang bersyukur dan qanaah atas semua pemberian suami. Perhatian suami padanya tentu sangat disyukurinya dan membahagiakan hatinya.
Sebaliknya apabila apa yang diinginkan belum terwujud, sebagai istri shalihah tentunya akan selalu memohon Rabb Nya agar sabar dan ridha dengan keadaan suaminya. Tetap menjalankan tugasnya sebagai istri dan ibu dengan penuh amanah, dengan mengharap keridhaan Allah.
Demikian, semoga bermanfaat!


Sumber artikel ini dari kisah viral

Thursday, January 18, 2018

Jangan Pernah Pelit Pada Istri, Sesungguhnya Pahala Paling Besar Adalah Apa Yang Kau Berikan Pada Istrimu

“Satu dinar yang engkau belanjakan untuk perang di jalan Allah SWT serta satu dinar yang engkau belanjakan untuk istrimu, yang terbesar pahalanya merupakan apa yang engkau berikan pada istrimu. ” (HR. Bukhari Muslim)
Yang Paling Besar Pahalanya Yaitu Yang Engkau Berikanlah Untuk Istrimu
Dari hadits di atas diterangkan kalau harta yang didapatkan (nafkahkan) pada keluarganya, lebih paling utama daripada mendermakan harta bendanya untuk perjuangan Islam. Lalu bagaimana bila ada seseorang lelaki mempunyai seseorang istri kerap ditinggalkan dengan alasan dakwah, sementara keadaan anak-anak serta istrinya tak terurus dengan kata lain sengsara. Rasulullah SAW memanglah seseorang muballigh dan dai, namun beliau senantiasa memerhatikan kebutuhan lahir batin istri-istrinya.
Demikian besar perhatian Rasulullah SAW, pada hak-hak kaum wanita, sampai kemudian Nabi SAW mengajarkan pada golongan lelaki cara paling baik untuk memuliakan seseorang wanita. Hingga beliau tak ikhlas seseorang istri menderita, sebab tingkah sedikit suami yang pelit serta menelantarkan istrinya.
Sebaiknya sedikit suami tahu kalau nafkah yang ia berikanlah pada keluarganya taklah bernilai perhanya dihadapan Allah. Bahkan juga nafkah itu terhitung sebagai amalan sedekahnya, seperti hadits dari Abu Mas’ud Al-Anshari dari Nabi Muhammad SAW, beliau bersabda :
“Apabila seseorang muslim berikan nafkah pada keluarganya serta dia mengharapkan pahala dengannya maka nafkah baru saja teranggap sebagai sedekahnya. ” (HR. Al-Bukhari serta Muslim)
Bahkan juga satu suapan yang didapatkan seseorang suami pada istrinya, teranggap sebagai amalan sedekah sang suami. Demikian disabdakan Nabi Muhammad pada shahabat beliau, Sa’ad bin Abi Waqqash :
“Dan apapun yang engkau nafkahkan jadi itu teranggap sebagai sedekah bagimu sampaipun suapan yang engkau berikanlah ke mulut istrimu. ” (HR. Al-Bukhari)
Dalam kisah Muslim diterangkan :
“Tidaklah engkau menafkahkan satu nafkah yang dengannya engkau mengharap wajah Allah terkecuali engkau bakal di beri pahala dengannya sampaipun satu suapan yang engkau berikan ke mulut istrimu. ”.
Masya Allah.. Tak tanggung-tanggung Rasulullah SAW mbelani (menjunjung tinggi) kaum wanita dari sikap pelit seseorang suami yg tak bertanggungjawab padanya.
Beruntung sekali untuk seseorang istri yang mempunyai suami dermawan pada dirinya. Rasulullah SAW sosok suami yang paling dermawan pada istri-istrinya, juga pada sobat, kerabat, serta tetangganya.
Kedermawanan Rasulullah SAW menjadikan istri-istrinya semakin mencintai serta menyayanginya, sampai kemudian seseorang istri tak merasakan, kecuali suami yaitu orang yang paling sempurna dihadapannya.
Wahai suami, untuk itu jangan berlaku pelit terhadap istrimu.
sumber: wajibbaca.com


Sumber artikel ini dari kisah viral

Wahai Suami, Aib Istrimu Adalah Aibmu Juga, Maka Jangan Sampai Kau Buka Aibnya Pada Orang Lain

Setiap hubungan rumah tangga pasti akan ada cobaannya, dan cobaan yang ada pastinya beragam. Maka, sebelum menikah bekalilah diri dengan kesabaran dan keikhlasan, terutama kamu sebagai srorang suami.
Jangan sampai ketak tahuanmu bersifat sabar daikhlas, kamu seenaknya menceritakan aib istrimu pada orang lain.
Karena kau harusnya selalu sadar, bahwa aib istrimu merupakan aibmu juga, maka bila istrimu dipandang hina oleh orang lain, tentunya kamupun akan demikian.
Jangan Mengeluhkan Kekurangan Istrimu Pada Orang Lain, Tapi Keluhkan Hanya Kepada Allah Agar Kamu Selalu Bersabar Dengan Hubungan Yang Dijalin
Jangan mengeluhkan kekurangan istrimu pada orang lain,namun keluhkanlah hanya kepada allah agar kamu selalu bersabar dengan hubungan yang telah kamu jalin.
Karena tentu saat kamu bercerita hanya kepada allah, maka secara perlahan allah akan menyentuh hatimu dengan kasih adminng-nya, sesampai kemudian akhirnya bersabarpun bukan hal sulit bagimu.
Bercerita Pada Orang Lain Hanya Akan Membuatmu Tambah Tidak Sabaran, Bila Yang Menjadi Pendengarmu Adalah Orang Yang Kurang Bijak
Dan ketahuilah bahwa bercerita pada orang lain itu hanya akan menciptakanmu semakin tak sabaran, bila yang menjadi pendengarmu merupakan orang yang sama sekali tak dapat bijaksana dalam memberi saran dan menenangkanmu.
Mungkin Kamu Akan Merasa Tenang Sesaat, Tapi Setelahnya Kamu Akan Tambah Mengeluh Dengan Tanpa Henti
Mungkin benar, saat ia seakan-akan ikut menggebu-gebu menyalahkan istrimu, kamu akan merasa tenang sesaat.
Tenamun setelahnya kamu akan tambah mengeluh dengan tanpa henti, bila amarahmu sudah tak dapat diredakan.
Bila Yang Menjadi Pendengarmu Tidak Bisa Menenangkanmu, Jangan Harap Hubunganmu Akan Kembali Baik
Dan bila yang menjadi pendengarmu tak dapat menenangkanmu, maka jangan harap hubungan rumah tanggamu akan kembali baik.
Karena yang terang saat ia yang menjadi pendengarmu merupakan seseorang yang tak sabaran, tentu hanya amarah yang akan kamu rasa menderu-deru.
Harusnya Seberapa Banyak Kekurangan Istrimu Tetap Kau Jaga Dengan Baik, Agar Rumah Tangga Yang Kau Jalin Tak Mudah Goyah Walau Penuh Godaan
Jadi, saat kamu dicoba oleh allah dengan kekurangan istrimu, bersikaplah bijak sebagai seorang suami. jangan membicarakan aibnya, sebab kekurangan yang dimilikinya merupakan tanggung jawabmu untuk menyempurnakannya.
Dan seharusnya seberapa kaya kekurangan istrimu tetap kau jaga dengan baik, agar rumah tangga yang kau jalin tak mudah goyah walau penuh akan godaan.
Untuk itu jagalah aib keluargamu, termasuk istrimu juga.
“Barangsiapa menutupi aib seorang muslim, maka Allah akan menutupi aibnya.”
(HR. Al-Bukhary no. 2442 dan Muslim no. 2580 dari hadits Ibnu Umar radhiyallahu anhuma, serta Muslim no. 2699 dari hadits Abu Hurairah radhiyallahu anhu)
sumber : humairoh.com


Sumber artikel ini dari kisah viral

Friday, January 12, 2018

Anda Ingin Rumah Tangga Penuh Berkah? Belai Kepala Istrimu dan Berdoalah Seperti Ini

Yang namanya romantis memang tak sedikit menciptakan wanita terbuai terlebih itu dilakukan oleh sang suami. Tidak sedikit diantara wanita memang menyukai hal-hal yang romantis. Sikap romantis dari sang suami untuk istri perlu untuk dilakukan. Hal ini berguna demi kelangsungan rumah tangga yang harmonis. Suasana romantis dapat diciptakan dalam momen-momen apa pun. Baik itu ketika menonton televisi, bersantai di teras rumah atau pun ketika akan menjelang tidur. Yang pasti ketika keduanya lagi berada di tempat dan waktu yang sama.
Hal romantis bukan hanya dengan cara mengucapkan kata-kata yang indah saja, namun menggunakan perilaku juga dapat. Salah satunya ialah memb3lai kepala sang istri. Istri akan merasa senang apabila suami memb3lai kepalanya dengan penuh kelembutan. Ini membuktikan bahwa suami sangat menyayangi dan mencintai istrinya.
Rasulullah SAW menyarankan agar ketika suami memb3lai kepala sang istri mestilah sambil berdoa. Sebagaimana terdapat dalam sabdanya,
“Jika salah seorang dari sobat semua menikahi seorang wanita atau membeli seorang budak, maka hendaklah ia memegang ubun-ubunnya sambil menyebut nama Allah Azza wa Jalla dan berdoa untuk keberkahannya, dengan membaca,
‘Ya Allah, aku memohon kepada-Mu kebaikannya dan kebaikan yang Engkau ciptakan padanya, dan aku berlindung kepada-Mu dari kejelekannya dan kejelekan yang Engkau ciptakan padanya’.”
Sebagaimana itulah doa yang dapat dibaca oleh suami ketika membelai kepala sang istri. Dengan begitu, keromantisan yang diciptakan di antara keduanya akan terasa penuh berkah sebab didasari atas cinta sebab Allah. Segala sesuatunya diserahkan kepada Allah. Sesampai kemudian, insya Allah rumah tangga yang seperti inilah yang akan menjadi keluarga yang sakinah, mawaddah dan warahmah.
Wallahu ‘alam. Semoga bermanfaat.


Sumber artikel ini dari kisah viral

Thursday, January 11, 2018

Bunda, Sekarang ini Gaji Suami Habis Untuk Biaya Hidup Atau Gaya Hidup?

Mikirin gaya hidup, terkadang makan aja susah, apa-apa sudah mahal. Tapi kenapa yang terlihat masih kaya mementingkan gaya hidup ya? seperti sudah menjadi kebutuhan pokok, buat beli baju, make-up.
Terlihat tak sedikit prilaku konsumtif di bermacam perbelanjaan, mini market, bahkan kredit juga ramai, namun untuk biaya hidup dibantu sampai berhutang-hutang, kalau menurut bunda gimana yang benar?
Kebutuhan hidup setiap tahun semakin meningkat. Kenaikan harga-harga sepertinya tak dapat dielakan. Pemerintah berganti, tenamun tak ada peningkatan kualitas hidup seperti yang dijanapabilan entah sejak pemerintahan siapa.
Jika bertanya pada ibu-ibu baik yang kalangan bawah, menengah inginpun atas pasti mereka pun merasakan dampaknya. Perbedaannya cukup hanya sisa uang belanja, ada atau tak, sedikit atau kaya, mencukupi atau tak.
Namun, ada yang menarik di negeri kita ini betapapun barang-barang kebutuhan pokok kian meningkat, perilaku konsumtif sepertinya juga tak menurun. Jika melihat perkembangan pusat perbelanjaan, mini market, super market, kredit kendaraan baik motor inginpun mobil sepertinya justru meningkat. Memang makanan, pakaian dan transportasi telah menjadi kebutuhan pokok.
Setiap keluarga berjuang untuk dapat memenuhi kebutuhan hidup; makanan, pakaian, rumah, pendidikan dan kendaraan. Dan sepertinya kebutuhan yang kita penuhi bukan hanya agar dapat sekedar makan yang memberikan kekuatan bagi tubuh, tenamun juga menyenangkan di mata dan lidah.
Memakai pakaian bukan saja untuk menutup aurat dan layak dipakai tenamun juga indah dipandang. Mendapat pendidikan yang berkualitas dan bonafid. Menempati rumah yang nyaman dan bagus. Dan kondisi transportasi publik yang belum memberikan kenyamanan dan keamanan memaksa kita untuk juga terdapat kendaraan pribadi untuk memudahkan mobilitas.
Untuk memenuhi semua kebutuhan tersebut ada kaya cara dilakukan, dapat menabung dan kaya pula yang memilih kredit/pinjaman baik pada bank atau lembaga keungan lainnya.
Banyak sekali bank dan lembaga keuangan yang dapat memfasilitasi pinjaman atau cicilan bagi beragam kebutuhan keluarga.
Mencicil atau kredit rumah inginpun kendaraan dinilai lebih praktis, ketimbang harus menabung yang cukup baru akan terpenuhi setelah lebih dari 5-10 tahun kemudian dengan penghasilan standar.
Tenamun sangat diadminngkan ketika semua penghasilan yang diperoleh habis untuk mencukupi bermacam cicilan/kredit baik rumah atau kendaraan juga untuk kebutuhan sehari-hari, dan ketika salah satu saudara kemudian datang kepada kita berharap pertolongan sebab ia tengah ditimpa musibah yang menyulitkan, kita tak membantunya.
Karena, prioritas kebutuhan merupakan untuk membayar bermacam cicilan tepat waktu sesampai kemudian tak terkena denda.
Jika kita melihat dari sisi yang dimintai tolong, cukup memang benar pengahasilan yang diperolehnya tak memberi keluasan untuk dapat membantu.
Dan apabila melihat pada sisi yang meminta tolong, ia cukup akan berpikir rumah ada, kendaraan ada tenamun meminjam sedikit saja tak diberi.
Jika kita ingin sedikit berkorban dan mengingat akan sabda Rasulullah berikut;
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu, Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa yang melapangkan satu kesbisnisn dunia dari seorang Mukmin, maka Allâh melapangkan darinya satu kesbisnisn di hari Kiamat. Barangsiapa memudahkan (urusan) orang yang kesulitan (dalam masalah hutang), maka Allâh Azza wa Jalla memudahkan baginya (dari kesulitan) di dunia dan akhirat. Barangsiapa menutupi (aib) seorang Muslim, maka Allâh akan menutup (aib)nya di dunia dan akhirat. Allâh senantiasa menolong seorang hamba selama hamba tersebut menolong saudaranya. Barangsiapa menempuh jalan untuk menuntut ilmu, maka Allâh akan mudahkan baginya jalan menuju Surga. Tidaklah suatu kaum berkumpul di salah satu rumah Allâh (masjid) untuk membaca Kitabullah dan mempelajarinya di antara mereka, melainkan ketenteraman akan turun atas mereka, rahmat meliputi mereka, Malaikat mengelilingi mereka, dan Allâh menyanjung mereka di tengah para Malaikat yang berada di sisi-Nya. Barangsiapa yang diperlambat oleh amalnya (dalam meraih derajat yang tinggi-red), maka garis keturunannya tak dapat mempercepatnya.”
Menolong saudara, memudahkan urusan bagi sesama, menghilangkan kesulitan sebab Allah akan dibalas olehNya.
Semoga kita dapat senantiasa mengingat sabda Rasul ini dan tak hanya menghabiskan rizki yang kita peroleh untuk membiayai hidup dan gaya hidup. Semoga bermanfaat.
Wajibbaca


Sumber artikel ini dari kisah viral

Wednesday, January 10, 2018

Renungan untuk Suami yang Sudah Tak Sayang Istri Lagi

Renungan untuk Suami yang Tak Sayang Istri Lagi, Kisah ini dituturkan Dr Karim Asy Syadzili dalam buku Kado Pernikahan; Bulir-Bulir Cinta untuk Suami Istri Demi Terwujudnya Pernikahan yang Barokah. Seorang suami mengeluh persoalan berat yang melanda rumah tangganya. Cintanya hilang. Ia tak lagi mencintai istrinya.
“Aku sudah tak lagi mencintai istriku,seakan-akan cintaku ditimpa penyakit kanker yang ganas. Menggerogoti sampai kemudian tak berbekas,” Dokter jiwa itu memperhatikanku dengan serius, namun raut wajahnya tetap tenang. Aku perlu bercerita sekompleks cukup agar mendapatkan solusi yang tepat.
“Sebenarnya obatnya sangat simpel”
“Sangat simpel?” Rasa penasaran menciptakanku tak sabar, “obat apakah itu, Dok?”
“Cintailah istrimu” Apa? Tidak salahkah aku mendengarnya?
“Aku datang untuk mengadukan bahwa cintaku kepada istri telah hilang. Lalu engkau menyuruhku mencintainya? Lalu apa gunanya aku datang kepadamu?” agak tinggi nadaku menanggapi kalimat dokter di hadapanku itu.
“Kalau begitu… cintailah istrimu”
Karena psikiater itu mengulangi lagi saran yang sama, seiring membaik kesabaranku, aku bertanya apa maksudnya.
“Wahai dokter, apa yang sebenarnya engkau maksudkan? Bagaimana caranya aku dapat kembali mencintai istriku?”
“Pak, apakah sebelumnya engkau pernah mencintai istrimu?” tanyannya sambil tersenyum.
“Tentu saja. Dulu aku sangat mencintainya.”
“Apa yang kau lakukan saat itu agar cintamu langgeng?”
“Aku biasa memberinya hadiah, mengajaknya makan malam ke rumah makan, mengajaknya jalan-jalan ke pantai…” Banyak hal yang memang kulakukan di awal-awal pernikahan, saat cintaku menggelora dan segalanya indah di mata. Seakan dunia milik kami berdua.
“Nah, aku ingin kau melakukan hal yang sama seperti itu selama satu bulan ini secara terus menerus”
Meskipun awalnya ragu dengan istilah “cintailah istrimu”, penterangan dokter dan sarannya itu menurutku masuk akal juga. Tidak ada salahnya mencoba.
Sebulan kemudian, kami kembali bertemu. Dokter jiwa itu menyambutku sangat hangat. Agaknya ia dapat melihat perbedaan yang sangat signifikan dari wajah dan bahasa tubuhku.
“Jadi, bagaimana hasilnya?” pertanyaannya langsung to the point.
“Terima kasih, Dok. Ternyata saranmu benar-benar manjur. Hubungan rumah tanggaku berangsur-angsur membaik. Binar-binar cinta tampak di mata istriku. Dan anehnya, cintaku juga kembali seperti dahulu. Dia mencintaiku dan aku pun mencintainya.”
“Cinta itu perlu pembiasaan,” kata dokter itu menyampaikan kesimpulan, “Tidak seperti film-film romantis yang hanya perlu janji-janji dan kata-kata manis.”
Mungkin Anda saat ini juga mengalami apa yang dialami oleh laki-laki di atas. Tak lagi mencintai istri, atau kadar cintanya berkurang. Tak perlu buru-buru ke psikiater, cobalah bangun kembali cinta itu. Sebab cinta merupakan kata kerja. Ia akan hadir apabila kita mengupayakannya, insya Allah.
تَهَادَوْا تَحَابُّوا
“Salinglah memberi hadiah, niscaya sobat semua akan saling mencintai” (HR. Bukhari dalam Al Adabul Mufrad)
Betapa nasehat Rasulullah ini menunjukkan salah satu cara membangun cinta, termasuk cinta kepada suami istri. Dalam hadits yang lain, disebutkan cara membangun cinta merupakan dengan salam.
Setiap perhatian kita kepada istri, ucapan indah kita kepadanya, kebaikan dan hadiah yang kita berikan, pengorbanan yang kita lakukan… semuanya akan menumbuhkan cinta. Saat cinta istri tampak seperti dahulu, insya Allah cinta kita juga kembali seperti dahulu. Dan jangan lupa berdoa. Perkaya doa sebab Allah-lah Sang Pemilik cinta dan penggenggam hati hambaNya.
Demikianlah, semoga kita semua menjadi keadminngan para suami, dan di jadikan keluarga yang sakinah mawadah dan warrohmah. Aamiin
sumbe :Muchlisin BK/Webmuslimah.com


Sumber artikel ini dari kisah viral