Renponsif 3

Showing posts with label muslimah. Show all posts
Showing posts with label muslimah. Show all posts

Saturday, January 20, 2018

Mungkinkah Jodoh Itu Bisa Tertukar?

Mungkin hal semacam ini pernah anda dengar dilingkungan sekitar. Namun adakah kecukupan terjadinya jodoh tertukar bila takdir tersebut telah dituliskan 50 ribu tahun sebelum penciptaan langit dan bumi? Lalu bagaimana apabila seorang tak kunjung juga mendapatkan jodoh, bagaimana pula dengan kasus perceraian yang bayak terjadi.
Seorang muslim wajib meyakini bahwa semua takdir telah tertulis dalam lauh Mahfudz. Takdir ini telah ditetapkan Allah sebelum penciptaan langit dan bumi. Sebagaimana Allah Ta’ala berfirman, “Katakanlah: “Sekali-kali tak akan menimpa kami melainkan apa yang telah ditetapkan Allah untuk kami. Dialah Pelindung kami, dan hanya kepada Allah orang-orang yang beriman harus bertawakal.” (QS. At Taubah: 51)
Tentang takdir Azali ini, Rasulullah juga pernah bersabda, “Allah telah menetapkan takdir untuk setiap makhluk sejak lima puluh ribu tahun sebelum penciptaan langit dan bumi.” (HR. Muslim). Itulah dasar keimanan pada takdir yang harus diyakini sepenuhnya. Segala sesuatu telah tertulis di dalam Lauh Mahfudz, termasuk jodoh.
Diterangkan Syekh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin dalam Kitab Al-Qadha’ wal Qadar bahwasanya takdir jodoh sama halnya dengan takdir rezeki. Keduanya ditulis beserta dengan sebab-sebabnya. Dengannya manusia harus menempuh sebab-sebab tersebut.
Takdir rezeki taklah bertambah dan berkurang. Takdir tersebut dituliskan beserta sebab-sebabnya yang mana sebagian sebab itu merupakan hasil perbuatan manusia dalam mencari rezeki. Misalnya, menyambung tali silaturahmi, sebagaimana dalam hadits, “Barang siapa ingin dilapangkan rezekinya dan dipanjangkan umurnya, maka hendaklah dia menyambung persaudaraan (sillaturrahim).”
Contoh sebab lain yakni dengan bertakwa kepada Allah. Rabb Ar Rahman berfirman, “Barang siapa bertaqwa, maka Dia akan menjadikan baginya jalan keluar dan memberinya rezeki dengan tanpa disangka-sangka.” (QS. Ath-Thalaq: 2-3). Maka manusia melakukan kesalahan apabila beranggapan bahwa rezeki telah tertulis dan dibatasi, maka manusia tak perlu bersusah payah mencarinya.
Konsep takdir rezeki ini juga terjadi pada takdir jodoh. Allah telah menetapkan jodoh beserta sebab-sebabnya. Manusia semestinya mengambil jalan sebab-sebab untuk meraihnya.
“Sebagaimana rezeki telah tertulis dan ditakdirkan bersama sebab-sebabnya, maka jodoh juga telah tertulis (beserta sebab-sebabnya). Masing-masing dari suami istri telah tertulis untuk menjadi jodoh bagi yang lain. Bagi Allah tak rahasia lagi segala sesuatu, baik yang ada di bumi inginpun di langit,” kata syekh dikutip dari web Almanhaj.
Maka teranglah bagi kita tentang seorang yang menanti jodoh tak kunjung tiba. Seseorang itu cukup belum melakukan sebab-sebab yang menghantarkannya pada takdir. Namun perlu diyakini pula bahwa Allah pula yang menakdirkan seseorang terdapat kekuatan, mampu atau tak mampu dalam menjalankan sebab-sebab tersebut.
Kembali ke keyakinan dasar bahwasanya segala sesuatu telah tertulis dalam Lauh Mahfudz. Semua yang telah, lagi dan belum terjadi telah ditakdirkan oleh Allah Ta’ala. Dengannya terang pula bahwa tak cukup jodoh tertukar sebab semuanya telah tertulis dalam Lauh Mahfudz.
Lalu bagaimana apabila ada perceraian atau seseorang muslimah berakhlak karimah mendapatkan jodoh pria yang jelek akhlaknya? Maka cukup itu termasuk dalam takdir buruk. Maksud takdir buruk ini bukanlah takdir yang disifati buruk. Ketahuilah, bahwasanya makna takdir buruk bukanlah demikian.
Takdir yang disifati buruk maksudnya yakni bukan perbuatan Allah yang buruk, sebab Allah tak pernah melakukan sesuatu yang buruk di antara perbuatan-Nya. Semua yang dilakukan Allah sarat akan kebaikan dan hikmah. Jadi takdir buruk dimaksudkan pada sesuatu yang ditakdirkan. Semua perbuatan Allah itu baik, meski terkadang hasilnya merupakan sesuatu yang tak baik bagi manusia.
Ibarat seorang yang diamputasi. Bagi pasien, pemotongan tubuhnya merupakan hal yang sangat buruk. Namun tindakan medis mengamputasi bukanlah sesuatu buruk melainkan hal yang benar. Demikianlah permisalan memahami takdir buruk.
Oleh sebab itu, muslim wajib meyakini seluruh takdir, entah itu takdir yang menurut kita baik ataupun buruk. Hal ini bahkan termasuk dalam rukun iman yang wajib diyakini. Rasulullah bersabda, “Tidak beriman salah seorang dari sobat semua sampai kemudian dia beriman kepada qadar baik dan buruknya dari Allah, dan sampai kemudian yakin bahwa apa yang menimpanya tak akan luput darinya, serta apa yang luput darinya tak akan menimpanya.” (HR. At Tirmidzi).
Masih kesulitan memahami takdir? Demikianlah memang pengetahuan akan takdir ini sangat kompleks. Seorang muslim hanya dapat memahaminya dengan duduk bermajelis ilmu. Pasalnya, cukup sulit memahami ilmu tentang qada dan qadar tanpa guru, apalagi hanya berdasar tulisan singkat.
Kesimpulannya, perihal jodoh, semuanya telah digariskan dan tak cukup tertukar. Takdir ini ditulis bersama sebab-sebabnya. Tugas kita hanyalah menjalankan sebab-sebab tersebut agar terhindar dari hal-hal yang tak diinginkan seperti mendapatkan jodoh yang buruk atau gagal mempertahankan pernikahan sebab merasa tak cocok dengan pasangan. Satu lagi, berdoa dan tawakal tak boleh terluput. Lalu yakinlah, semuanya telah ditulis dan diatur oleh Allah dengan segala hikmah-Nya.
Semoga bermanfaat.


Sumber artikel ini dari kisah viral

Berdoa “Ya Allah, Jadikanlah Dia Jodohku” Bolehkah Kita Berdoa Seperti Ini?

 Mencari jodoh tak sama dengan mencari pacar. Saat kamu masih remaja dan ingusan dahulu, cukup mudah sekali mencari pacar. Asal sobat semua saling suka, sobat semua dapat langsung jadian tanpa memperhatikan kekurangan dia. Dia boros? Baperan? Tidak ingin berkomitmen? Tidak masalah. Toh hu*bungan sobat semua hanya sesaat. Namun, kenapa giliran mencari jodoh rasanya susah sekali, ya?
Mencari jodoh dapat susah setengah mati. Semua kekurangan yang dahulu kamu tak pedulikan sekarang menjadi faktor penilaianmu. Sekarang kamu tak dapat lagi sembarangan memilih pasangan agar tak buang-buang waktu, energi, dan materi. Kamu ingin terdapat pasangan yang dapat kamu ajak menghabiskan sisa hidupmu bersama sampai kemudian akhir hayat nanti.
Sempat gak sih kita suka dengan seorang dan juga berdoa kepada allah swt supaya ia jadi jodoh kita? menimpa ini, apakah perihal ini diperbolehkan?
“Ya Allah, Jadikanlah Dia Jodohku” Bolehkah Kita Berdoa Sebagaimana Ini?
dilansir dari ruang muslimah, allah swt tentu hendak mengabulkan tiap doa dari umatnya, tercantum pula doa supaya menemukan jodoh. bahwa berdoa supaya seorang diperuntukan bagaikan jodoh kita, tentu aja boleh. allah berfirman,
وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ
rabb kamu berfirman, “berdoalah kepada – ku, tentu hendak admin ijabahi doa kamu. ” (qs. ghafir: 60).
hanya aja, butuh kita pahami kalau tak seluruh doa allah wujudkan sebagaimana yang dimohon hamba – nya. kerap – kali allah hendak menyimpannya nanti dan juga hendak diokabulkan dikala kiamat.
dan juga kerap – kali allah wujudkan dalam wujud allah selamatkan ia dari bencana, yang senilai dengan doa yang ia memohon. dari abu said al – khudri radhiyallahu ‘anhu, nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَا مِنْ مُسْلِمٍ يَدْعُو بِدَعْوَةٍ لَيْسَ فِيهَا إِثْمٌ، وَلَا قَطِيعَةُ رَحِمٍ، إِلَّا أَعْطَاهُ اللهُ بِهَا إِحْدَى ثَلَاثٍ: إِمَّا أَنْ تُعَجَّلَ لَهُ دَعْوَتُهُ، وَإِمَّا أَنْ يَدَّخِرَهَا لَهُ فِي الْآخِرَةِ، وَإِمَّا أَنْ يَصْرِفَ عَنْهُ مِنَ السُّوءِ مِثْلَهَا
tiap muslim yang berdoa kepada allah – sepanjang bukan doa yang terdapat dosa ataupun memutus silaturahmi – tentu hendak allah ijabahi permohonannya dengan salah satu dari 3 wujud:
allah segerakan doanya
allah simpan doanya buat dikasih kala di akhirat
allah selamatkan darinya bencana yang misalnya dengan apa yang ia memohon. (hr. ahmad 11133 dan juga dihasankan oleh syuaib al – arnauth).
nah, oleh karna itu, bila allah takdirkan kamu dengan pendamping idaman kamu, ya alhamdulillah. perkayalah bersyukur dan juga menyanjung allah.
tenamun bila tak, jangan putus asa dan juga berprasangka kurang baik terhadap – nya. karna doa kamu tak hendak disia – siakan. walaupun begitu, bersyukurlah atas seluruh yang telah allah bagikan. Semoga bermanfaat.
Sumber:Berbagai sumber


Sumber artikel ini dari kisah viral

Friday, January 19, 2018

Buat Para Orang Tua Hati-Hati Memaksa Anak Menikah, Bisa Jadi Dosa yang Sangat Besar! Begini Dalilnya

Tidak dapat dipungkiri, masih kaya orang tua memaksa anak gadisnya menikah dengan dengan pria pilihan orang tua. Padahal, hal tersebut terang-terang terlarang dalam Islam dan menimbulkan dosa yang sangat besar! Berikut dalil tentang masalah tersebut!
Inilah yang kerap terjadi di Indonesia, kaya wanita yang dipaksa oleh orang tua untuk menikah dengan orang yang tak dikendakinya.
Karena alasan takut dan ancaman serta ingin membahagiakan orang tua akhirnya pernikahan tersebut terjadi, padahal hati sang anak tak ridho dengan pernikahan tersebut.
Perlu orang tua pahami, memaksa anak perempuan untuk menikah dengan lelaki yang tak dicintai, sejatinya kedzaliman.
Haram bagi wali seorang wanita untuk memaksanya menikah dengan lelaki yang tak dia cintai, seperti yang kami rangkum dari konsultasisyariah.com.
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengingatkan tentang tugas wali terhadap putrinya sebelum menikah,
لَا تُنْكَحُ الْبِكْرُ حَتَّى تُسْتَأْذَنَ
“Gadis tak boleh dinikahkan sampai dia dimintai izin.” (HR. Bukhari 6968 & Muslim 1419).
Hadis ini dipahami para ulama berlaku untuk semua gadis dan semua wali. Karena itu, Imam Bukhari memberi judul hadis ini dengan pernyataan,
باب لا يُنكح الأبُ وغيره البكرَ والثَّيِّبَ ، إلا برضاهما
“Ayah inginpun wali lainnya tak boleh menikahkan seorang gadis inginpun janda, kecuali dengan keridhaannya”. (Shahih Bukhari, bab ke-41).
Sekali lagi orang tua harus faham, memaksa anak perempuan untuk menikah dengan lelaki yang tak dicintai, sejatinya kedzaliman.
Dari mana si wanita dapat merasakan kebahagiaan, sementara dia harus bersama orang yang tak dia cintai.
Karena tujuan utama menikah merupakan untuk mewujudkan kebahagiaan kedua belah pihak. Kedua pasangan suami istri. Bukan kebahagiaan orang tua.
Karena itu, Syaikhul Islam menganggap sangat aneh adanya kasus pemaksaan dalam pernikahan. Beliau mengatakan,
وأمَّا تزويجها مع كراهتها للنكاح ، فهذا مخالف للأصول والعقول ، والله لم يُسوِّغ لوليها أن يُكرهها على بيع أو إجارة إلا بإذنها ، ولا على طعام ، أو شراب ، أو لباس ، لا
تريده ، فكيف يكرهها على مباضعة ومعاشرة من تكره مباضعته ! ، ومعاشرة من تكره معاشرته !.
والله قد جعل بين الزوجين مودةً ورحمة ، فإذا كان لا يحصل إلا مع بغضها له ونفورها عنه ، فأيُّ مودةٍ ورحمةٍ في ذلك !!
“Menikahkan anak perempuan padahal dia tak menyukai pernikahan itu, merupakan tindakan yang bertentangan dengan prinsip agama dan logika sehat. Allah tak pernah mengizinkan wali wanita untuk memaksanya dalam transaksi jual beli, kecuali dengan izinnya. Demikian pula, ortu tak boleh memaksa anaknya untuk makan atau minum atau memakai baju, yang tak disukai anaknya. Maka bagaimana cukup dia tega memaksa anaknya untuk berhubungan dan bergaul dengan lelaki yang tak dia sukai berhubungan dengannya. Allah menjadikan rasa cinta dan kasih adminng diantara pasangan suami istri. Jika pernikahan ini terjadi dengan diiringi kebencian si wanita kepada suaminya, lalu dimana ada rasa cinta dan kasih adminng??” (Majmu’ Fatawa, 32/25).
Status pernikahan sebab terpaksa
Ketika orang tua memaksa putrinya untuk menikah, maka status pernikahan tergantung kepada kerelaan pengantin wanita. Jika dia rela dan bersedia dengan pernikahannya maka akadnya sah. Jika tak rela, akadnya batal. Buraidah bin Hashib radhiyallahu ‘anhu menceritakan, Ada seorang wanita yang mengadukan sikap ayahnya kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Dia mengatakan,
“Ayahku memaksa aku menikah dengan keponakannya. Agar dia terkesan lebih mulia setelah menikah denganku.”
Kata sobat Buraidah, “Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menyerahkan urusan pernikahan itu kepada si wanita.”
Kemudian wanita ini mengatakan,
قَدْ أَجَزْتُ مَا صَنَعَ أَبِي ، وَلَكِنْ أَرَدْتُ أَنْ تَعْلَمَ النِّسَاءُ أَنْ لَيْسَ إِلَى الْآبَاءِ مِنْ الْأَمْرِ شَيْءٌ
Sebenarnya aku telah merelakan apa yang dilakukan ayahku. Hanya saja, aku ingin agar para wanita mengetahui bahwa ayah sama sekali tak punya wewenang memaksa putrinya menikah. (HR. Ibn Majah 1874, dan dishahihkan oleh al-Wadhi’I dalam al-Shahih al-Musnad, hlm. 160).
Dan ketika si wanita tak bersedia dan tak rela dengan pernikahannya, dia tak boleh untuk berduaan dengan suaminya, demikian pula sebaliknya, suami tak boleh meminta istrinya untuk berduaan bersamanya.
Ini berlaku selama dia tak ridha dengan pernikahannya. Sekalipun dia tak ridha, namun tak otomatis pisah
Dalam arti, perpisahan harus dilakukan melalui ucapan talak yang dilontarkan suami atau istri menggugat ke Pengadilan, untuk dilakukan fasakh. Mengingat ada sebagian ulama yang menilainya sebagai pernikahan yang sah.
Sesampai kemudian yang dapat dilakukan wanita ini, meminta suaminya untuk mengucapkan kata cerai. Atau dia mengajukan ke pengadilan agar diceraikan hakim (fasakh).
Ada pertanyaan yang diajukan kepada Lajnah Daimah,
“Bagaimana hukum islam untuk wanita yang dinikahkan paksa ortunya.”?
Jawaban Lajnah,
إذا لم ترض بهذا الزواج ، فترفع أمرها إلى المحكمة ، لتثبيت العقد أو فسخه
“Jika dia tak rela dengan pernikahannya, dia dapat mengajukan masalahnya ke pengadilan, untuk ditetapkan apakah akadnya dilanjutkan ataukah difasakh.” (Fatwa Lajnah, 18/126)
Demikanlah hukum memaksa anak wanita menikah denga pri yang tak diinginkannya, semoga menambah wawasan kita sebagai orang tua. Wallahu A’lam. Semoga bermanfaat.


Sumber artikel ini dari kisah viral

Buat Para Suami Wajib Tahu..Lima Keadaan Ini Bisa Membuat Istri Merasa Tak Dihargai dan Tak Bahagia

Teruntuk para suami. Mungkin selama ini istri diam dan tak mempermasalahkan semua kegiatan Anda. Namun sejatinya, ada sedikit hal yang menciptakan istri merasa tak dihargai dan menciptakan hatinya sedih.
Mulai sekarang, belajarlah untuk tak melakukan hal-hal yang kerap dianggap sepele ini kepada istri Anda!
Para suami tentu perlu memahami hal ini. Pada kenyataannya memang ada perbedaan persepsi akan kebutuhan perhatian ini antara suami dan istri.
Karena itu, suami perlu mengetahui kebutuhan istri dalam masalah perhatian ini, dan berbisnis untuk mewujudkan apa yang diharapkan istri.
Berikut sedikit hal yang menciptakan istri merasa diabaikan oleh suami, seperti dikutip dari ruangmuslimah.com, dan tentunya suami harus tahu.
1. Suami lebih sibuk dengan gadgetnya, apalagi saat pulang kerja atau pulang dari tugas luar.
Istri yang menunggu penuh rindu, ingin bercerita dan mendengarkan cerita suami, tentu merasa diabaikan apabila suami setiba di rumah langsung membuka gadgetnya, meskipun suami duduk di samping istri.
Begitu juga bila makan bersama, namun mata tak lepas dari gadgetnya. Istri merasa tak dihargai keberadaannya.
2. Suami kerap menjalin komunikasi dengan perempuan lain.
Baik teman kantor, teman lama apalagi hanya teman di dunia maya, baik langsung inginpun via social media.
Apalagi ketika hal yang dibicarakan bukan hal yang penting, sekedar say hello, bertanya hal sepele, apalagi hal-hal sensitive seperti curhat tentang masalahnya atau bahkan pasangan hidupnya.
3. Suami kaya menghabiskan waktu liburnya dengan aktivitas bersama teman-temannya.
Istri merasa suami mengabaikannya dan juga anak-anak ketika suami jarang atau bahkan tak pernah bersantai dengan keluarga meski hanya sebentar.
Kebersamaan ini sangat dibutuhkan, apalagi kedekatan anak dengan ayahnya juga merupakan salah satu kebutuhan penting anak.
4. Suami tak memperhatikan kebutuhan istri
Istri merasa diabaikan ketika suami tak peduli dengan penampilan istri. Suami tak peduli akan baju yang sudah lusuh, sandal yang sudah usang, atau tas yang sudah sangat kusam.
Ingatlah, kaya istri yang takut dan sungkan meminta pada suami, meski itu dalam cakupan tanggung jawab suami sebab khawatir termasuk istri yang tak bersyukur pada suami, atau istri yang meminta sesuatu yang tak mampu dipenuhi oleh suami.
5. Suami lebih memperhatikan keluarga besarnya.
Setiap orang pasti ingin memperhatikan keluarga besarnya, apalagi orangtuanya. Bagi seorang perempuan, ada keterbatasan dalam memberikan perhatian ini ketika ia sudah menikah. Misalnya, Istri harus mendapatkan ijin suami ketika ingin berkunjung ke rumah orang tuanya.
Demikian juga ada keterbatasan finasial yang dihadapi istri, apalagi bila istri tak bekerja.
Istri merasa diabaikan ketika suami memberikan perhatian yang tak seimbang antara keluarga besar suami dan keluarga besarnya.
Karena itu, para suami perlu memperhatikan ke lima hal tersebut, agar istri selalu merasa nyaman dan bahagia.
Para suami hendaknya memahami, bahwa sesungguhnya seorang istri shalihah senantiasa ingin menjadi istri yang bersyukur dan qanaah atas semua pemberian suami. Perhatian suami padanya tentu sangat disyukurinya dan membahagiakan hatinya.
Sebaliknya apabila apa yang diinginkan belum terwujud, sebagai istri shalihah tentunya akan selalu memohon Rabb Nya agar sabar dan ridha dengan keadaan suaminya. Tetap menjalankan tugasnya sebagai istri dan ibu dengan penuh amanah, dengan mengharap keridhaan Allah.
Demikian, semoga bermanfaat!


Sumber artikel ini dari kisah viral

Suami Suka Tak Semangat Temani Istri Pergi atau Jalan-jalan? Padahal Itu Memperlancar Rezeki

 SYAIKH Muhammad bin shalih Al-Ustaimin rahimahullah berkata, “Menunaikan kebutuhan kaum muslimin lebih penting daripada i’tikaf, sebab manfaatnya lebih menyebar, manfaat ini lebih baik daripada manfaat yang terbatas (untuk diri sendiri). Kecuali manfaat terbatas tersebut merupakan perkara yang penting dan wajib dalam Islam (misalnya shalat wajib).”
Namun kekayaan dari suami saat pergi menemani temannya, dia sangat semangat, akan tenamun istri sendiri dan anak-anak jarang diperhatikan dan ditemani, padahal istri merupakan yang paling berhak memperoleh kebaikan dari suami.
Rasulullah SAW bersabda:
أَكْمَلُ الْمُؤْمِنِيْنَ إِيْمَانًا أَحْسَنُهُمْ خُلُقًا وَخِيَارُكُمْ خِيَارُكُمْ لِنِسَائِهِمْ خُلُقًا
“Orang yang imannya paling sempurna di antara kaum mukminin merupakan orang yang paling bagus akhlaknya di antara mereka, dan sebaik-baik sobat semua merupakan yang terbaik akhlaknya terhadap istri-istrinya.” (HR. At-Thirmidzi dan dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani dalam Ash-Shahihah no 284)
Nah, dari sabda Rasulullah SAW di atas, dapat kita simpulkan bahwa salah satu kriteria suami yang baik itu merupakan suami yang ingin menyenangkan hati istri. Apa salahnya sih, seorang suami mengantarkan istri belanja atau sekadar jalan-jalan keliling kota? Atau kalau punya waktu lebih sobat semua dapat mengajak istri berlibur ke pantai atau ke pegunungan. Dengan Catatan Jangan berlebihan Jalan-jalannya dan tak melanggar syariat Agama.
Ingat! Kebahagiaan istri terletak dari perhatian dan pengertian suami. Jika istrimu bahagia tentunya rezekimu akan semakin lancar, Jadi jangan malas untuk membahagiakan istri ya..
sumber : islampos.com


Sumber artikel ini dari kisah viral

Thursday, January 18, 2018

Yakinlah Bahwa, Yang Menunggu Pasti Akan Dipertemukan, Yang Sabar Akan Dibahagiakan Dan Yang Menyakiti Pasti Tersakiti


Aku percaya tak ada penantian yang sia-sia, semua orang yang menunggu di dunia ini pada akhirnya pasti akan dipertemukan, apabila bukanlah yang ditunggu yang datang maka kau akan dipertemukan dengan orang lain yang lebih baik.
Orang yang menunggu itu merupakan tipe orang yang sabar sesampai kemudian pantaslah apabila orang sabar itu pada akhirnya dibahagiakan, apabila dia sabar menunggu maka dia akan dibahagiakan dengan dipertemukan. Dan bagi mereka yang menyakiti pada akhirnya akan tersakiti, sungguh tuhan itu begitu adil.
Yakinlah Bahwa Tak Ada Penantian Yang Sia-Sia, Jika Kau Tidak Dipertemukan Dengan Yang Kau Tunggu Maka Kau Akan Dipertemukan Dengan Yang Lain
Yakinlah bahwa tak ada penantian yang sia-sia di dunia ini, apabila engkau menunggu engkau pasti akan dipertemuakan dengan seseorang yang seperti engkau inginkan. Kau cukup saja tak akan dipertemukan dengan seseorang yang memang benar-benar kau tunggu namun yakinlah kau akan dipertemukan dengan seseorang yang tak pernah engkau sangka-sangka.
Saat itu kau akan merasa bukan dipertemukan namun lebih tepatnya semacam telah ditemukan oleh seseorang. Yakinlah yang menemukanmu merupakan orang yang baik, sebaik dirimu yang ingin menunggu.
Percayalah Bahwa Ketika Engkau Memutuskan Untuk Menunggu Maka Dilain Tempat Ada Yang Menunggumu
Saat kau menunggu seseorang yang engkau cintai namun menyakitimu, disisilain sebenarnya engkau sendiri lagi ditunggu oleh seseorang yang akan menggantikannya. Saat kau menantikan kehadiran orang lain saat itu juga sebenarnya kehadiran dirimu, kehadiran sosok dirimu dengan jiwa yang baik, penuh kesetian itu lagi ditunggu orang lain.
Karenanya ketika engkau memutuskan untuk menunggu kau pasti akan dipertemuakn dipertemuakan dengan seseorang yang lagi menunggumu, meski tak pernah kau kenal.
Pada akhirnya orang-orang yang sabar itu pasti akan bahagia dan akan dibahagiakan, orang yang mempunyai kesabaran akan mendapatkan apa yang diinginkannya, cukup bukan membahagiakanmu namun pasti akan ada seseorang yang lain yang akan membahagiakan dirimu melebihi dia yang selalu engkau tunggu. Maka teruslah bersabar, bersabar menunggu datangnnya seseorang itu engkau pasti akan bahagia, kesabaranmu tak akan menjadi hal yang perhanya, kau harus meyakini ini.
Jangan Berhenti Menunggu Dan Jangan Lelah Bersabar Sekalipun Hatimu Terasa Sakit
Jangan pernh berhenti menunggu, menunggu seseorang yang baik hati, seseorang yang akan menciptakanmu merasa telah menemukan atau ditemukn, bukan menunggu seseorang yang menykitimu.
Teruslah bersabar, dengan kesabaran maka kau akan kuat untuk menunggu meski sebenarnya engkau merasa sunyi, meski engkau merasa perhanya, meski kau tersaki. Sebab tak selamanya engkau akan tersakiti dan merasa sakit, kelak semakin menyakitkan rasa sakit yang engkau rasakan saat ini maka akan semakin besar bahagiamu itu.
Biarkan Saja Seseorang Menyakitimu Sesukanya Sebab Yang Menyakitimu Pasti Akan Disakiti
Jika ada yang menyakitimu, apabila dia menykitimu maka supayakanlah, jangan melawan jangan membalas sebab yang menyakiti dirimu pada akhirnya pasti akn disakiti. Jika tak ada yang menykitinya berarti dia akan merasa sakit atas rasa penyesalannya sendiri.
Dengan sendirinya dia akan tau bagimana raadmin disakiti dan tersakiti oleh orang lain yang disebabkan oleh kelakuannya sendiri, sungguh itu pasti akan menyakitkan baginya.
Semoga terinspirasi kebaikan dengan adanya artikel ini. Semoga bermanfaat.

Sumber: Duapah.com


Sumber artikel ini dari kisah viral

Bolehkah, Memakai Mahar Dari Uang Pinjaman Untuk Menikah? Ini Hukum Dan Penjelasanya Dalam Islam


Menikah masih menjadi tujuan hidup yang utama bagi kaya orang di Indonesia. Ini lantas berpengaruh ke upacara pernikahan itu sendiri, yang kemudian menelan kaya biaya untuk diselenggarakan. Tak jarang, pasangan dan keluarga pasangan bahkan sampai harus menjual segala macam aset untuk mendapatkan uang demi membayar acara tersebut. sebagian lagi memilih mengajukan hutang untuk menikah.
Cukup kaya orang yang melakukan opsi kedua tersebut, dengan alasan bahwa toh, pernikahan ini hanya satu kali saja dan diselenggarakan dalam waktu singkat. Tentunya kenangan yang didapatkan dari acara pernikahan ini akan menjadi memori yang indah bagi semua orang yang terlibat di dalamnya, dan menjadi sesuatu yang akan dibicarakan sampai ke anak cucu.
Tenamun apakah memang seindah itu? Jika untuk menyelenggarakan pernikahan saja Anda dan pasangan harus sampai terlibat dalam hutang pernikahan, maka lihatlah alasan kenapa sebaiknya Anda berdua menundanya dahulu, atau cukup menyelenggarakannya dengan cara yang lebih simpel:
Memulai kehidupan bersama dengan negatif.
Kehidupan pernikahan yang dilandasi dengan hutang memang tak harus berarti semua aspek pernikahan menjadi negatif, namun ini dapat menjadi tanda bahwa Anda dan pasangan akan mengalami kesulitan keuangan dari awal.
Pikirkan tentang biaya-biaya lain
Anda akan dihadapkan segera pada biaya-biaya lain dalam kehidupan pernikahan, dari urusan membeli mobil, rumah, membiayai pendidikan anak, dll.
Apakah benar-benar jadi memori indah?
Dengan beban hutang dan hukum mahar dari pinjaman duit kontan di sana-sini, apakah pesta pernikahan tersebut benar-benar menjadi memori yang patut untuk dikenang dengan senyuman? Bisa jadi yang terpikirkan justru tumpukan tagihan dan angsuran yang harus dicicil.
Keharmonisan dengan pasangan terganggu
Urusan keuangan merupakan masalah yang sangat sensitif bagi kaya orang, apalagi dengan pasangan. Bahkan dapat dibilang, urusan keuangan menjadi penyebab utama kenapa kaya yang bercerai. Anda tentu tak ingin seperti ini, bukan?
Semoga bermanfaat.


Sumber artikel ini dari kisah viral